Liputan6.com, Palembang - Warga Kota Pagaralam, Sumatera Selatan (Sumsel) yang baru dipimpin oleh Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota (Wako) Amsin Djauhari, kembali ditinggal pemimpinnya.
Kepala Biro Otonomi Daerah Setda Sumsel ini tutup usia, setelah dua hari dilantik menggantikan sementara jabatan Wako Pagaralam non aktif Ida Fitriati.
Amsin Djauhari dilantik pada hari Rabu (14/2/2018) di Griya Agung Palembang, menggantikan posisi Ida Fitriat yang melenggang di Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Pagaralam 2018.
Advertisement
Baca Juga
Kabar berpulangnya Amsin Djauhari ini dibenarkan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol Pemprov Sumsel Teddy Meilwansyah.
Pjs Wako Pagaralam tutup usia pada hari Jumat (16/2/2018), sekitar pukul 09.25 WIB.
Kabar duka ini juga membuat banyak pejabat Pemprov Sumsel, terutama Gubernur Sumsel Alex Noerdin kaget, karena baru beberapa hari bertemu dengan kondisi yang sehat.
"Dari informasi yang kami terima, Pjs Wako Pagaralam meninggal dunia akibat serangan jantung. Kekosongan jabatan ini masih akan menunggu keputusan dari Gubernur Sumsel Alex Noerdin dulu,” ujarnya kepada Liputan6.com.
Duka Akad Nikah
Sebelum meninggal dunia, Pjs Wako Palembang sempat hadir dalam akad nikah anak Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kota Pagaralam, di Jalan H Sening Koramil Lama, Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Pagaralam Utara.
Dalam acara tersebut, Asmin Djauhari sempat menyampaikan kata sambutan mewakili ahli rumah.
Usai menyampaikan kata sambutannya, Pjs Wako Pagaralam ini langsung duduk ditengah para tamu undangan.
"Kita mendengar suara mengorok dari mulut almarhum. Saat dibangunkan, beliau sudah pingsan dan suasana di akad nikah langsung heboh,” ungkap Wako Pagaralam non aktif Ida Fitriati.
Para kerabat dan pejabat Pemerintahan Kota (Pemkot) Pagaralam langsung membawa Amsi Djauhari ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besemah Pagaralam.
Saat dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Basemah Pagaralam, ternyata denyut jantun Amsi Djauhari sudah tidak berdetak lagi.
Menurut dr. Exstin, salah satu dokter piket yang menangani almarhum, pihak rumah sakit langsung melakukan resusitasi atau penanganan jantung dan paru selama 35 menit.
Advertisement
Pantau Jembatan Rusak
“Kondisi denyut jantungnya sudah berhenti. Beliau mengalami Cardiach Arrest atau berhenti detak jantung dan nafas,” katanya.
Dari informasi sementara, jenazah Pjs Wako Pagaralam ini dibawa kerumah Dinas Walikota Pagaralam di Gunung Gare. Almarhum rencananya akan dikebumikan di Desa Tanjung Bay, Kabupaten Lahat.
Satu hari sebelum meninggal dunia, pada Kamis (15/2/2018) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, Amsin Djauhari langsung berangkat ke Kota Pagaralam.
Almarhum berangkat dari Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang menuju ke bandara Kota Pagaralam.
Saat tiba di Kota Pagaralam, almarhum langsung dijemput oleh supir pribadinya, Rendy, di Bandara Atung Bungsu Pagaralam. Rendy membawa almarhum langsung menuju ke komplek perkantoran Pemkot Pagaralam.
Sebelum sampai ke kantor Pemkot Pagaralam, Amsi Djauhari sempat turun di Jembatan Endikat. Kondisi jembatan yang sudah rusak, cukup menghalangi jalan kendaraannya dan angkutan umum lainnya.
"Bapak sempat melihat kondisi jembatan yang rusak. Kami juga sempat mengabadikan foto bersama bapak, saat memantau jembatan," katanya.
Permintaan Terakhir
“Saat tiba di kantor, bapak langsung memimpin rapat bersama OPD se-Kota Pagaralam dan melihat ruang kerja di Pemkot Pagaralam,” katanya.
Even Putra, salah satu anggota Patwal Pjs Wako Pagaralam mengatakan, sebelum berangkat menuju ke acara akad nikah, almarhum sempat meminta salah satu makanan khas Palembang.
“Beliau sempat minta dibelikan ikan, jenisnya ikan baung, ikan patin atau ikan emas. Almarhum minta untuk dibuat pindang ikan,” katanya.
Rencananya, usai menghadiri akad nikah Kadispar Pemkot Pagaralam, Amsi Djauhari akan melakukan ziarah di kampung halamannya di Kabupaten Lahat Sumsel.
Tepatnya di Desa Tanjung Bay, Kecamatan Tanjung Tebat, Kabupaten Lahat. Namun, belum usai acara tersebut, Amsi Djauhari sudah tutup usia.
Amsi Djauhari menggantikan jabatan Wako Pagaralam Ida Fitriati yang maju sebagai calon petahana didampingi oleh Armansyah, Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sumsel.
Sedangkan Wakil Wali Kota (Wawako) Pagaralam, Novirzah Djazuli, maju juga sebagai calon petahana, bersama Suharindi, sebagai pasangan calon (paslon) jalur independen.
Advertisement