Sukses

Presidium Alumni 212 Tolak Sambut Kepulangan Rizieq di Bandara

Presidium Alumni 212 berharap tidak ada mobilisasi massa saat Rizieq Shihab kembali ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Inisiator Presidium Alumni 212, Faizal Assegaf, menyayangkan beredarnya isu-isu kepulangan pemimpin FPI, Rizieq Shihab, yang justru menimbulkan kegaduhan di Tanah Air. Dia berharap, tidak ada mobilisasi massa saat Rizieq kembali ke Indonesia.

"Kalau Habib Rizieq Shihab mau datang ya datang saja. Kan pergi juga tidak minta pendapat publik dan diantar jutaan orang. Masak mau datang harus mobilisasi orang di bandara. Ini harus dilihat jernih," ujar Faizal dalam sebuah diskusi bertajuk 'Isu Kedatangan Habib Rizieq dan Potensi Gaduh di Tahun Politik'di kawasan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (17/2/2018).

Karena itu, Faizal tidak ingin kepulangan Rizieq justru memicu kegaduhan nasional. Apalagi ada upaya mobilisasi massa untuk menjemput Rizieq Shihab di bandara yang tentu dapat mengganggu aktivitas di sana.

"Kalau pilihannya datang dengan tujuan menciptakan kegaduhan, maka saya pribadi dengan kawan-kawan di Presidium yang masih berkomitmen pada gerakan awal, 212 super damai, kami akan berdiri di garis terdepan memberikan perlawanan, karena tujuannya mau mengacaukan kehidupan berbangsa," ucap Faizal.

Aktivis 98 itu menyatakan, Presidium Alumni 212 dibentuk dengan spirit super damai. Dia tidak terima jika alumni 212 justru dimanfaatkan untuk kepentingan segelintir orang, apalagi memicu kegaduhan.

"Prinsip Alumni 212 itu sederhana sebenarnya, satu gerakan yang berkomitmen, berpijak pada satu kata kunci yakni super damai. Kalau ciri-ciri gerakan jalanannya yaitu, rumput saja tidak diinjak, tidak ada kekerasan, tidak ada kerusakan," ujar Faizal.

 

2 dari 2 halaman

Pecah 3

Namun dia menyadari, belakangan alumni 212 telah pecah menjadi tiga, yakni Presidium Alumni 212, Garda 212, dan Persaudaraan Alumni 212. Faizal menegaskan, alumni aksi 212 yang masih memegang prinsip super damai adalah Presidium Alumni 212.

"Sikap Presidium 212 akan terus berjalan mendorong proses demokrasi ditata lebih bagus, perubahan yang visioner dan bertanggung jawab," Faizal menandaskan.