Sukses

Wiranto Persilakan Masyarakat Desak Polri Tuntaskan Kasus Novel

Wiranto mengatakan, pemerintah masih percaya bahwa Polri mampu mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto mempersilakan masyarakat menagih perkembangan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, kepada Polri.

Meski 10 bulan lebih tak kunjung menemui titik terang, Wiranto menegaskan bahwa proses penyidikan kasus Novel Baswedan masih terus dilanjutkan Polri.

"Kalau belum ketemu ya ditanyakan. Kalau memang belum ada hasilnya, ya ditanyakan lagi. Belum lagi, tanyakan lagi. Karena prosesnya ada," kata Wiranto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Sejauh ini, menurut Wiranto, pemerintah masih percaya bahwa Polri mampu mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel. Oleh sebab itu, ia berpendapat pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) belum perlu dilakukan.

"Sebenarnya tidak perlu terjadi TGPF (kasus Novel). Di satu sisi penegak hukum menjalankan misinya secara profesional, output-nya adalah keadilan, output-nya adalah ketenteraman di masyarakat, kedamaian, masyarakat kemudian percaya kepada masyarakat," ucap Wiranto.

2 dari 2 halaman

Desakan Jokowi

Sebelumnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga telah mendorong Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menuntaskan penyidikan kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Hingga jelang kepulangan Novel dari Singapura, kasus penyerangan tersebut belum terungkap juga.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menegaskan penyidikan kasus tersebut terus berjalan. Hanya saja, polisi menemukan sejumlah kendala untuk mengungkap kasus penyerangan itu.

"Selama ini, kan kita mengalami kendala untuk memeriksa, meminta keterangan, ada beberapa yang terhambat, dan sampai sekarang kita belum dapatkan hasil yang signifikan," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Polri sendiri telah merilis sejumlah sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan. Bahkan Polda Metro Jaya telah membuka hotline terkait sketsa-sketsa itu.

Namun, belum ada informasi dari masyarakat yang dapat membantu polisi mengungkap kasus Novel Baswedan tersebut.

"(Informasi melalui hotline) yang masuk ke Polda Metro Jaya sudah 500 lebih, tapi tidak ada yang bisa ditindaklanjuti masukan yang terkait dengan sketsa wajah itu," ucap Setyo.