Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Saadi, menilai ada pihak tertentu yang merancang skenario terkait teror terhadap ulama, baik itu berupa penyiksaan, intimidasi, pembunuhan, dan lainnya.
"MUI menduga ada rekayasa jahat yang bertujuan ingin membuat kekacauan dan konflik antarelemen masyarakat dengan memanfaatkan momentum tahun politik," kata Zainut di Jakarta, Selasa, 21 Februari 2018.
Baca Juga
Menurut dia, ada pihak-pihak yang ingin membuat suasana ketakutan, saling curiga, dan ketegangan dalam kehidupan bermasyarakat lewat intimidasi terhadap pemuka agama.
Advertisement
Untuk itu, dia mengajak seluruh elemen bangsa untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, bersikap tenang, dapat mengendalikan diri dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin mengadu domba dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Rentetan kejadian teror terhadap ulama, kata dia, melahirkan banyak rumor di masyarakat sehingga apabila tidak segera diusut dan dicegah dapat menimbulkan prasangka menyesatkan dan berpotensi menimbulkan kekacauan di masyarakat.
"MUI meminta kepada aparat keamanan dan intelijen negara untuk mengusut tuntas dan mengungkap motif kekerasan dan pembunuhan terhadap beberapa tokoh agama dan simbol-simbol agama yang terjadi di berbagai daerah akhir-akhir ini secara terencana, sporadis dan sistemik," ucap Zainut seperti dilansir dari Antara.Â
Bentuk Satgas
Polri telah menggelar rapat khusus terkait pengamanan tempat ibadah, tokoh agama, dan ulama. Bahkan Polri menerjunkan satuan tugas (satgas) untuk mengusut kasus penyerangan tempat ibadah dan tokoh agama yang belakangan marak terjadi.
"Kami sedang mengirim satuan tugas ke Jatim, Yogya, dan Jabar untuk back up dan bekerja sama dengan penyidik di polda-polda tersebut," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2018).
Dia melanjutkan, satgas tersebut merupakan gabungan dari personel Bareskrim dan Baintelkam Polri. Dalam waktu dekat ini, sejumlah petinggi Polri bakal turun ke lapangan untuk mengecek sejauh mana kinerja satgas tersebut.
"Besok saya dengan Wakapolri, Kabareskrim, Kabaintelkam, dan Asops akan supervisi," ucap dia.
Lebih jauh, Polri enggan berandai-andai mengenai keterkaitan kasus-kasus tersebut meski terjadi dalam waktu yang berdekatan. Meski demikian, polisi tetap mengusut tuntas kasus-kasus tersebut.
"Kalau kami lihat sekarang kan faktanya masih berdiri sendiri. Apakah nanti ada benang merah terkait satu dengan lainnya, kami belum tahu. Kami berharap ketika nanti ada hasilnya kami akan sampaikan ke publik," tutur Setyo.
Advertisement