Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu dalam jumlah fantastis, Selasa 20 Februari 2018. Tak tanggung-tanggung, sekitar 1,8 ton sabu berhasil diamankan dari sebuah kapal Taiwan berbendera Singapura di perairan Batam, Kepulauan Riau.
Dua tahun belakangan ini, Indonesia memang kerap menggagalkan penyelundupan narkoba dalam jumlah besar. Hal itu menunjukkan bahwa Indonesia memang menjadi salah satu target pasar narkotika.
Baca Juga
Bahkan, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengaku mendapatkan informasi bahwa 250 ton narkoba jenis sabu masuk ke Indonesia setiap tahunnya.
Advertisement
Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, hampir tak percaya. Namun jika dihitung berdasarkan data yang dimiliki, informasi tersebut cukup masuk akal.
"Lemes saya. Perasaan saya sudah bangga. Pada 2016, 3,4 ton kita sita dan musnahkan," ujar Buwas di Kantor BNN, Jakarta Timur, Selasa 11 Juli 2017.
Berikut Liputan6.com merangkum enam kasus pengungkapan peredaran sabu dengan jumlah fantastis di Indonesia selama dua tahun terakhir.
256 Kg Sabu di Mesin Pemoles Sepatu
Tim Gabungan BNN dan Bea Cukai menggerebek sebuah rumah di Jalan Muara Karang Cantik Nomor 16 Blok D Selatan RT 04 RW 18, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, yang dijadikan sebagai gudang penyimpanan sabu pada 26 Juli 2017. Dalam operasi itu, tim mengamankan barang bukti berupa 256 kilogram sabu.
Sabu sebanyak itu disembunyikan dalam beberapa mesin pemoles sepatu. Tiga orang ditangkap dalam operasi tersebut. Satu di antaranya merupakan warga negara Taiwan yang tewas ditembak karena melawan, dan dua lainnya warga negara Indonesia (WNI).
Petugas juga mengamankan satu truk boks yang digunakan mengangkut barang haram sebanyak itu. "Ini (sabu diselundupkan ke Indonesia) lewat jalur laut. Dari China ini," ujar Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari.
Advertisement
239 Kg Sabu di Mesin Cuci
Tim gabungan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya mengungkap kasus penyimpanan narkoba jenis sabu seberat 239,785 kilogram sabu di kawasan Pergudangan Dadap, Tangerang, Banten, pada 8 Februari 2018. Empat orang ditangkap dalam operasi ini, satu di antaranya tewas ditembak.
Dalam pengungkapan ini, polisi juga menyita barang bukti berupa 12 mesin cuci yang digunakan untuk menyimpan sabu. Modus itu digunakan untuk mengelabui petugas.
Penyelundupan sabu dengan modus dikemas menggunakan mesin cuci ini diduga telah dilakukan sebanyak enam kali sejak Oktober 2016.
100 Kg Sabu untuk Pesta Tahun Baru 2018
Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri berhasil menggagalkan penyelundupan sabu seberat 100 kilogram di Medan, Sumatera Utara, pada 12 Desember 2017. Barang haram itu diketahui berasal dari jaringan narkotika internasional Medan-Malaysia.
Tiga orang masing-masing berinisial AN (31), SI (28), dan ES (39) ditangkap dalam operasi ini. Diduga kuat, jaringan tersebut kerap memanfaatkan jalur laut sebagai pintu masuk peredaran narkoba dari Malaysia.
Sabu sebanyak itu diduga akan didistribusikan untuk pesta perayaan tahun baru 2018. "Saya yakini akan dibawa ke Jakarta dan tidak menutup kemungkinan untuk perayaan Natal dan tahun baru," ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto di kantornya, Kamis 21 Desember 2017.
Advertisement
Sabu 1 Ton Hadiah Hari Anti-Narkoba
Satgas Merah Putih Polri berhasil menggagalkan penyelundupan sabu dalam jumlah fantastis, yakni sekitar 1 ton di Pantai Anyer, Banten, 13 Juli 2017. Tangkapan terbesar kala itu dianggap sebagai hadiah spesial untuk peringatan Hari Anti-Narkoba Internasional (HANI).
"Di HANI ini, Indonesia mendapatkan hadiah karena pada hari ini, kepolisian dan jajarannya beserta gabungan TNI, Bea Cukai, BNN, berhasil menangkap, menyita, jaringan narkotika internasional jenis sabu seberat 1 ton," ujar Kepala BNN Komjen Budi Waseso dalam pidatonya di TMII, Jakarta Timur, Kamis 13 Juli 2017.
Sementara Kapolda Metro Jaya kala itu Irjen M Iriawan mengatakan, jajarannya telah melakukan pemantauan selama sekitar dua bulan di lokasi. Operasi itu menyusul adanya informasi intelijen terkait rencana penyelundupan sabu dalam jumlah besar ke Indonesia.
Hingga akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Tim yang telah mengepung kawasan tersebut langsung meringkus para penyelundup. Namun pelaku yang diketahui berjumlah empat orang berusaha melawan dengan cara menabrak petugas menggunakan mobil yang ditumpangi.
Polisi akhirnya mengambil sikap tegas dengan menembak bagian bodi mobil Innova krem yang ditumpangi pelaku. Setidaknya ada 24 lobang peluru di sisi kiri bodi mobil tersebut. Akibatnya satu orang tewas.
Lin Ming Hui, yang ditengarai sebagai bos sabu tewas tertembus timah panas. Dua tersangka ditangkap hidup, yakni Chen Wei Cyuan dan Liao Guan Yu. Sedangkan satu tersangka lainnya, Hsu Yung Li, berhasil kabur. Dia akhirnya berhasil ditangkap beberapa hari kemudian.
"(Sabu 1 ton itu senilai) Rp 1,5 triliun, jadi ada berapa juta manusia yang bisa diselamatkan?" ucap Iriawan.
1 Ton Sabu di Kapal Sunrise Glory
Kapal Republik Indonesia (KRI) Sigurot 864 berhasil mengamankan kapal Sunrise Glory di Selat Philips, Batam pada Rabu 7 Februari 2018. Petugas menemukan narkoba jenis sabu seberat sekitar 1 ton di kapal asing berbendera negara Singapura itu.
Komandan Gugus keamanan laut Armada Barat, Kolonel Laut (P) Bambang Irwanto menuturkan, pihaknya mulai curiga lantaran kapal tersebut berusaha menghindar saat berpapasan di laut lepas.
Saat diperiksa, dokumen kapal tidak memenuhi standar dan diduga palsu. Bahkan keterangan anak buah kapal (ABK) tidak sesuai kenyataan, bahkan cenderung berbelit-belit dan mencurigakan.
"Mereka berlayar dengan bendera Singapura, tapi ABK bilang mereka dari Indonesia, ini sudah tidak betul," ucap Bambang, Batam, Jumat, 9 Februari 2018.
Kapal tersebut juga diindikasikan kerap melakukan kegiatan ilegal. Hal itu terlihat dari dokumen dan data kapal yang berulangkali berganti nama. Akhirnya, petugas menemukan 41 karung sabu yang diperkirakan beratnya mencapai 1 ton.
Advertisement
1,8 Ton Sabu di Perairan Batam
Petugas gabungan kepolisian dan Bea Cukai kembali menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu dengan jumlah fantastis. Kali ini, sabu seberat sekitar 1,8 ton berhasil diamankan di kawasan Selat Philips, Batam, Kepulauan Riau pada Selasa 20 Februari 2018.
Lokasi tersebut sama dengan penangkapan 1 ton sabu dari Kapal Sunrise Glory beberapa hari sebelumnya. Diduga, tangkapan sabu 1,8 ton ini berkaitan dengan kasus sebelumnya.
Apalagi informasi intelijen yang diterima Kepala BNN Komjen Budi Waseso, akan ada penyelundupan sabu seberat 3 ton ke Indonesia. "Hari ini Bareskrim dan Bea Cukai di tempat yang sama berhasil tangkap lagi. (Jadi total) 3 ton," ucap pria yang akrab disapa Buwas di kantornya, Jakarta Timur kemarin.
Sementara Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto mengatakan, tim gabungan telah melakukan pemantauan sekitar 1,5 bulan. Petugas gabungan bahkan membagi tiga tim untuk menyisir wilayah yang rawan dilintasi penyelundup narkoba.
Hingga akhirnya tim berhasil menangkap kapal Taiwan berbendera negara Singapura yang mencurigakan. Setelah dilakukan pemeriksaan dengan melibatkan anjing pelacak, tim menemukan narkoba jenis sabu mencapai berat 1,8 ton yang dikemas dalam 81 karung.
"Tersangkanya empat orang warga negara Taiwan," ujar Eko.
Empat orang tersangka diamankan dalam operasi tersebut, yakni Tan Mai (69), Tan Yi (33), Tan Hui (43), dan Liu Yin Hua (63). Saat ini, tim masih mendalami kasus penangkapan tersebut