Liputan6.com, Kulon Progo: Ziarah, diyakini sebagai salah satu momen spiritual penting dalam kehidupan umat Kristiani. Karena diyakini akan mendapatkan ketenangan dan kedamaian. Apalagi jika didukung lingkungan yang nyaman dan asri. Salah satu tempat berdoa yang menyuguhi pengalaman itu adalah Gua Maria Lawangsih di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lokasi gua berada di tengah perbukitan Menoreh di Desa Purwosari. Gua Maria Lawangsih, yang berarti pintu gerbang rahmat, dibangun pada 2008 silam di atas lahan yang dihibahkan masyarakat setempat.
Inisiatif pembuatan gua datang dari Romo Paroki Santa Perawan Maria Tak Bernoda Nanggulan. Warga dan umat setempat bergotong royong membangun gua. Tanpa bantuan alat berat, pengerjaan selesai dalam waktu hampir satu tahun.
Dalam gua terdapat stalagtit dan stalagmit yang indah. Pemandangan makin indah karena di dalamnya terdapat sungai kecil dengan mata air alami yang tak pernah kering. Dalam kompleks gue juga disediakan panti semedi agar lebih khusyuk berdoa. Berada di sana sangat nyaman dan sejuk, lengkap dengan patung Kristus.
Anda juga bisa menemukan beberapa fosil binatang laut di sepanjang dinding gua. Gua Maria Lawangsih kerap dikunjungi peziarah dari berbagai kota di Indonesia. Termasuk turis mancanegara dari negara-negara Eropa serta Amerika Serikat. Keramaian itu biasanya berlangsung pada Mei dan Oktober.
Gua Maria Lawangsih berjarak sekitar 20 kilometer dari peziarahan Katolik Sendang Sono. Atau sekitar 45 menit dari Kota Kulon Progo.(AIS)
Lokasi gua berada di tengah perbukitan Menoreh di Desa Purwosari. Gua Maria Lawangsih, yang berarti pintu gerbang rahmat, dibangun pada 2008 silam di atas lahan yang dihibahkan masyarakat setempat.
Inisiatif pembuatan gua datang dari Romo Paroki Santa Perawan Maria Tak Bernoda Nanggulan. Warga dan umat setempat bergotong royong membangun gua. Tanpa bantuan alat berat, pengerjaan selesai dalam waktu hampir satu tahun.
Dalam gua terdapat stalagtit dan stalagmit yang indah. Pemandangan makin indah karena di dalamnya terdapat sungai kecil dengan mata air alami yang tak pernah kering. Dalam kompleks gue juga disediakan panti semedi agar lebih khusyuk berdoa. Berada di sana sangat nyaman dan sejuk, lengkap dengan patung Kristus.
Anda juga bisa menemukan beberapa fosil binatang laut di sepanjang dinding gua. Gua Maria Lawangsih kerap dikunjungi peziarah dari berbagai kota di Indonesia. Termasuk turis mancanegara dari negara-negara Eropa serta Amerika Serikat. Keramaian itu biasanya berlangsung pada Mei dan Oktober.
Gua Maria Lawangsih berjarak sekitar 20 kilometer dari peziarahan Katolik Sendang Sono. Atau sekitar 45 menit dari Kota Kulon Progo.(AIS)