Sukses

Mata Novel Baswedan Dioperasi Kembali Maret Nanti

Kondisi mata kiri penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan belum pulih.

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi mata kiri penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan belum pulih. Selaput di matanya itu baru saja terbentuk setelah dioperasi oleh ahli dari Inggris.

Alhasil, operasi utama pada mata kirinya tersebut belum bisa terealisasi. Rencananya, Novel kembali ke meja operasi bulan depan.

"Mas Novel sampai hari ini belum pulih karena masih butuh operasi di mata bagian kiri. Akhir Maret operasi lagi. Mohon doa agar bisa berhasil," ujar Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Tak lupa, dia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa kepada Novel Baswedan serta keluarga. Terutama, bagi Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani atas bantuan biaya pengobatan Novel.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih pada Presiden, Menkeu yang telah memberi bantuan biaya pengobatan. Berterima kasih pada Polri dan polda atas perlindungan yang diberikan," kata Laode.

Dia berharap kedua penyerang Novel Baswedan segera ditemukan. "Pak kapolda baru menjawab tim masih sedang bekerja dan mudah-mudahan yang menyerang Mas Novel bisa ditemukan dalam waktu yang tidak lama lagi," ucap Laode.

2 dari 2 halaman

Kata Polisi

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, kembali ke Indonesia hari ini. Dengan kepulangannya itu, polisi menganggap akan lebih mempermudah penyidik menyelesaikan kasus penyerangan yang dialaminya.

"Pada intinya bahwa nanti dengan kedatangan Pak Novel ke Indonesia ini akan mempermudah, nanti untuk kita komunikasi," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2018).

Menurut Argo, kondisi tersebut pasti memudahkan Novel Baswedan untuk memberikan informasi yang belum sempat tersampaikan ke penyidik. Polisi juga terbantu jika perlu kembali melakukan pemanggilan, ketika ada pengembangan kasus yang terpecahkan.

"Yang penting kita bisa, memerlukan mendapatkan saksi-saksi, alat bukti, dan kita juga bisa membuktikan ada pelaku. Itu kan lebih memudahkan," jelas dia.

Dia memastikan, penyidik terus berupaya mengungkap kasus penyerangan Novel Baswedan. Dengan kepulangan korban, pertukaran informasi diharapkan bisa lebih mulus.

"Polisi tetap melakukan penyidikan. Tidak pernah mundur, tetap bekerja," Argo menandaskan.

Novel Baswedan diserang oleh orang tak dikenal dengan menggunakan air keras pada 11 April 2017. Mata kirinya terkena air keras dan dilarikan ke rumah sakit. Dia kemudian dibawa ke Singapura untuk menjalani pengobatan.