Liputan6.com, Bogor - Badan Narkotika Nasional (BNN) kini memiliki pusat laboratorium narkotika bertaraf internasional. Fasilitas ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Laboratorium dibangun khusus untuk meneliti perkembangan penyalahgunaan narkoba yang sedang marak. Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso meresmikan laboratorium yang terletak di Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ia menjelaskan laboratorium tersebut dilengkapi dengan DNA analysis dan NMR. Fasilitas ini nantinya dijadikan tempat untuk melakukan penelitian perkembangan tren penyalahgunaan narkotika secara global. Keberadaannya dibutuhkan seiring perkembangan narkotika jenis baru (New Psyhoactive Subtance) yang terus meningkat.
Advertisement
"Karenanya penelitian terkait hal ini juga harus ikut berkembang," kata pria yang akrab disapa Buwas usai meresmikan Pusat Laboratorium Narkotika di Cigombong, Bogor, Kamis (22/2/2018).
Selain laboratorium, BNN juga kini memiliki Unit Deteksi K9. Unit K9 ini merupakan pasukan anjing pelacak yang bertugas membantu BNN dalam mengungkap tindak pidana narkotika.
Setidaknya ada 47 ekor anjing pelacak, 20 ekor merupakan jenis German Shepherd, 10 ekor jenis Belgian Malinois, 12 ekor Labrador, dan 5 ekor jenis Beagle.
Unit deteksi ini juga memiliki klinik dan farmasi yang terdiri dari 3 kennel rawat inap, ruang operasi, 4 dokter, 4 orang paramedis, serta ruang pemeriksaan yang dilengkapi dengan alat-alat kesehatan canggih.
"Kami berharap adanya fasilitas upaya BNN bisa menekan angka penyalahgunaan narkotika di Indonesia. Tentunya hal ini juga harus didukung masyarakat," pungkas Buwas.
Kantongi Artis Pengguna Narkotika
Menurut dia, data yang dimilikinya tidak hanya artis. Ada berbagai kalangan yang masuk dalam daftar pemakai narkoba. Dia berjanji tak segan menindak tanpa pandang bulu.
"Kita tidak memandang itu artis, pejabat, siapa pun. Dan kita tidak bedakan kalau artis kita sikat, kalau pejabat kita sikat," ujar Johny.
Terkait ditangkapnya artis Fachri Albar pada Rabu pagi, jenderal polisi bintang satu ini mengaku siap membantu Polri dalam mengungkap kasus narkoba ini. Dia menilai polisi harus ditelusuri apakah ada jaringan dari artis itu sendiri atau tidak.
"Jadi ketuanya (komunitas artis) itu siapa. Kalau dari situ minta ke kami, lalu kami (BNNP DKI) bergerak," kata Johny.
"Ada, kita tentu punya data itu. Data yang kita himpun ini terhadap (penangkapan) target. Kita punya strategi," ujar Kepala BNNP DKI Jakarta, Brigjen Pol Johny Latupeirissa, dalam diskusi pencegahan narkoba di Kantor BNNP DKI, Rabu, 14 Februari 2018.
Menurut dia, data yang dimilikinya tidak hanya artis. Ada berbagai kalangan yang masuk dalam daftar pemakai narkoba. Dia berjanji tak segan menindak tanpa pandang bulu.
"Kita tidak memandang itu artis, pejabat, siapa pun. Dan kita tidak bedakan kalau artis kita sikat, kalau pejabat kita sikat," ujar Johny.
Terkait ditangkapnya artis Fachri Albar Rabu pagi, jenderal polisi bintang satu ini mengaku siap membantu Polri dalam mengungkap kasus narkoba ini. Dia menilai polisi harus ditelusuri apakah ada jaringan dari artis itu sendiri atau tidak.
"Jadi ketuanya (komunitas artis) itu siapa. Kalau dari situ minta ke kami, lalu kami (BNNP DKI) bergerak," kata Johny.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement