Sukses

Polisi: Maju Tak Gentar Ungkap Penyerang Novel Baswedan

Polisi masih terus berupaya mengusut siapa pelaku dan dalang di balik kasus penyerangan Novel Baswedan.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih terus berupaya mengusut siapa pelaku dan dalang di balik kasus penyerangan Novel Baswedan. Meski sudah sekitar 10 bulan berlalu, perkara itu akan terus diusut sampai tuntas.

"Kita maju tak gentar untuk kasus Novel ini," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2018).

Menurut dia, sesulit apa pun kasus tersebut diungkap, penyidik akan terus bekerja. Terlebih kepulangan Novel Baswedan ke Indonesia tentunya akan lebih memudahkan penuntasan kasus tersebut.

"Polisi tetep melakukan penyidikan, tidak pernah mundur. Tetap bekerja dan kita tetap melibatkan kemarin sudah melibatkan KPK, kemudian hotline dan ribuan juga sudah ada SMS. Dan kemudian juga anggota penyidik KPK ikut juga," jelas Argo.

Kini, pengembangan kasus tersebut masih terus diupayakan. Termasuk pencarian saksi tambahan dan alat bukti lain yang dapat membantu polisi meringkus pelaku penyerangan Novel Baswedan.

"Nanti kalau penilaian penyidik masih kurang keterangan, Novel pasti diperiksa kembali. Tergantung daripada nanti penyidik," Argo menandaskan.

 

2 dari 2 halaman

Kepulangan Novel

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kembali ke Indonesia hari ini. Dengan kepulangannya itu, polisi menganggap akan lebih mempermudah penyidik menyelesaikan kasus penyerangan yang dialaminya.

"Pada intinya bahwa nanti dengan kedatangan Pak Novel ke Indonesia ini akan mempermudah, nanti untuk kita komunikasi," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2018).

Menurut Argo, kondisi tersebut pasti memudahkan Novel Baswedan untuk memberikan informasi yang belum sempat tersampaikan ke penyidik. Polisi juga terbantu jika perlu kembali melakukan pemanggilan, ketika ada pengembangan kasus yang terpecahkan.

"Yang penting kita bisa, memerlukan mendapatkan saksi-saksi, alat bukti, dan kita juga bisa membuktikan ada pelaku. Itu kan lebih memudahkan," jelas dia.

Dia memastikan, penyidik terus berupaya mengungkap kasus penyerangan Novel Baswedan. Dengan kepulangan korban, pertukaran informasi diharapkan bisa lebih mulus.

"Polisi tetap melakukan penyidikan. Tidak pernah mundur, tetap bekerja," Argo menandaskan.

Novel Baswedan diserang oleh orang tak dikenal dengan menggunakan air keras pada 11 April 2017. Mata kirinya terkena air keras dan dilarikan ke rumah sakit. Dia kemudian dibawa ke Singapura untuk menjalani pengobatan.