Sukses

Abraham Samad: Penyidik KPK Perlu Pengamanan Berlapis

Samad menyatakan, selama ini pengamanan penyidik lembaga antirasuah itu cenderung minimalis.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menilai, penyidik perlu mendapat pengamanan berlapis. Selama ini, pengamanan penyidik lembaga antirasuah itu cenderung minimalis.

"Seharusnya begitu ya (pengamanan berlapis). Karena saya lihat pengamanan di KPK agak minimalis. Oleh karena itu menurut saya, negara harus hadir," kata Abraham Samad di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2018).

Samad mengatakan, negara harus memberikan perlindungan dan jaminan keamanan terhadap pihak-pihak yang bekerja memberantas korupsi. Jika negara tidak hadir, dia khawatir agenda pemberantasan korupsi akan terganggu.

"Kalau pemberantasan korupsi terganggu, maka yang menang adalah koruptor. Kita tidak mau koruptor itu menang, mengalahkan republik ini," ujar Abraham Samad.

2 dari 2 halaman

Tetap Semangat

Penyidik senior KPK Novel Baswedan diserang air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017. Akibatnya, mata kiri mantan Kasatgas e-KTP itu mengalamai kerusakan. Novel pun harus menjalani perawatan mata selama 10 bulan di sebuah rumah sakit di Singapura.

Novel pun hari ini pulang ke Indonesia. Disambut dengan pimpinan dan pegawai, Novel tiba di gedung antirasuah, Kamis siang, pukul 12.35 WIB.

Saat kedatangannya, Novel Baswedan memberikan semangat kepada rekan-rekannya juga aktivis antikorupsi untuk terus semangat memberantas korupsi.

"Saya mengharapkan hal ini juga berkaitan dengan rekan-rekan semua, baik pegawai KPK para aktivis penegak hukum dalam rangka memberantas korupsi, menularkan hal yang sama. Kita semakin berani, semakin sungguh-sungguh dalam tugas memberantas korupsi," kata Novel yang didampingi pimpinan KPK dan mantan pimpinan KPK.

Novel mengimbau rekan-rekannya dan aktivis antikorupsi untuk tidak takut menghadapi apa pun dalam memberantas korupsi di Tanah Air.

"Jika Aaa yang terjadi dalam diri saya menjadi takut, tentunya ini menjadi kemenangan bagi pelaku penyerangan dan saya tidak ingin ini terjadi," ucap Novel Baswedan.