Liputan6.com, Jakarta - Masa pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla kurang dari 2 tahun lagi. Wapres Jusuf Kalla (JK) sudah membuat ancang-ancang untuk mengisi waktunya seusai menjadi wapres Jokowi.
JK mengakui susah bagi seseorang untuk pensiun bila sudah terlanjur aktif di pemerintahan. Seperti halnya dia yang sudah lama menjadi bagian dari pemerintahan, dan bahkan telah dua kali menjabat wakil presiden.
Baca Juga
Jusuf Kalla Terpilih Lagi Jadi Ketua PMI, Dubes Inggris untuk Indonesia Ucapkan Selamat dan Puji Kepemimpinannya
Pemprov Jakarta Siapkan 1.783 Unit Rusun untuk Warga Terdampak Kebakaran di Kemayoran
4 Respons Mulai Sudirman Said hingga Menkum Supratman soal Kisruh Dualisme Kepemimpinan PMI JK Vs Agung Laksono
Meski demikian, JK mengatakan, setelah merampungkan masa tugas wapres 2014-2019, dia tidak akan ikut pemilihan presiden 2019 nanti. Sekalipun diusulkan, JK hanya mengucapkan terimakasih.
Advertisement
"Biasanya kalau sudah terlanjur aktif di pemerintahan, pensiun itu susah. Maka otomatis jika ditawari, maka saya ingin aktivitas sosial atau kemanusiaan," kata JK di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018).
Jusuf Kalla mengatakan, akan mengisi waktu-waktu pensiunnya nanti dengan aktif di bidang sosial atau kemanusiaan hingga pendidikan.
Pengabdian Pada Bangsa
Menurut Politikus senior Partai Golkar ini, pengabdian kepada bangsa tidak hanya terbatas di pemerintahan saja. Tapi juga bisa di bidang lain. Apalagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia terbagi menjadi dua yakni dari pemerintah 20 persen dan 80 persen dari pihak swasta.
Keputusannya untuk tak lagi aktif di pemerintahan, karena JK tidak ingin lagi ada pemerintahan tanpa batas seperti pada masa pemerintahan orde baru.
"Karena itu, mari kita dorong enterpreneurship, karena anak muda minat usahanya sudah tinggi," jelas JK.
Advertisement