Sukses

Kantor Imigrasi Mindanao Buat Program Immigration service day di Filipina

Kantor Imigrasi Mindanao melakukan program Immigration service day untuk perpanjangan Alien Certificate of Registration (ACR) di Isulan, Provinsi Sultan Kudarat (181 km barat daya Davao City)

Liputan6.com, Jakarta Kantor Imigrasi Mindanao melakukan program Immigration service day untuk perpanjangan Alien Certificate of Registration (ACR) di Isulan, Provinsi Sultan Kudarat (181 km barat daya Davao City). ACR merupakan dokumen yang diterbitkan Imigrasi Filipina sebagai izin tinggal sementara bagi Warga Negara Indonesia (WNI), yang harus diperpanjang setiap tahun.

Pelayanan imigrasi ini merupakan pendekatan jemput bola (outreach) untuk mendatangkan para petugas Imigrasi Kota Glan ke Kota Isulan yang berjarak 180 km dan cukup jauh dan serta cukup sulit dijangkau. Kegiatan serupa juga kami lakukan di Matalam/Kidapawan, Davao City, Tikang, San Jose, Glan, Provisi Sultan Kudarat (Tacurong, Esperanza dan sekitarnya), South Cotabato (Surala, Norala, Tupi, T’boli),  Margus dan General Santos (Quilantang, Labangal dan Calumpang).

Kegiatan outreach ini merupakan inisiatif Imigrasi Gland dan KJRI Davao untuk mengatasi masalah banyaknya WNI keturunan yang tidak memperpanjang ACR karena kesulitan transportasi dan alasan ekonomi. Untuk mendukung kelancaran kegiatan, KJRI juga turut memberikan bantuan logistic kepada Tim Imigrasi dan seluruh WNI yang hadir

Disamping outreach, KJRI bersama UNHCR dan Departemen Kehakiman Filipina dalam kesempatan terpisah juga melakukan Advocacy Meeting dengan para pejabat pemerintah setempat agar masyarakat keturunan Indonesia yang sudah bertahun-tahun tidak memperpanjang ACR dapat diputihkan dari denda dan WNI yang tidak memiliki Akte Lahir dapat dibantu serta diberikan keringanan.

Di sela-sela pelayanan imigrasi tersebut, Konsul Jenderal RI Davao Berlian Napitupulu telah memberikan pengarahan kepada para masyarakat keturunan Indonesia di Isulan dan sekitarnya yang berjumlah 196 orang. “Bapak, Ibu dan saudara-saudara semua, sebagai orang asing atau pendatang di sini kita harus terus menghormati hukum dan peraturan yang berlaku di Filipina dan tetap berkelakuan baik. Bapak, Ibu dan teman-teman semua juga harus tetap memelihari kecintaan pada bangsa dan Negara Indonesia yang merupakan asal usul kita semua,” imbau Konjen Berlian Napitupulu.

Konjen juga telah memberikan paparan mengenai pembangunan dan perkembangan Indonesia terutama dalam tiga tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo. “Indonesia adalah Negara yang besar yang tidak hanya besar dalam segi luas wilayah dan penduduk, tetapi Indonesia saat ini sudah menjadi kekuatan ekonomi no 15 terbesar di dunia dan menjadi satu-satunya Negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G-20. Dalam 3 tahun Indonesia telah membangun 15 bandara, 24 pelabuhan laut, tol laut yang menghubungkan pulau-pulau,  lebih dari 5000 kilometer jalan raya di seluruh Indonesia terutama di daerah pinggiran dan perbatasan seperti Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra,” ujar Konjen Berlian dengan antusias.

 

Lebih lanjut Konjen menjelaskan, “Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman budaya, sumber daya alam dan obyek wisata seperti Bali, Danau Toba, Borobudur, Bunaken,  Wakatobi,  dan Raja Ampat. Indonesia tidak hanya sebagai ekspotir utama sumber alam seperti timah, tembaga dan batu bara termasuk batu bara untuk sejumlah pembangkit listrik di Filipina, tetapi juga merupakan penghasil utama produk pertanian seperti minyak sawit, karet, kopi dan teh. Disamping itu, Indonesia saat ini juga telah menjadi produsen produk manufaktur teknologi tinggi seperti elektronik, home appliances, otomotif, pesawat terbang, dan kapal laut, termasuk dua diantaranya telah diekspor ke Filipina.

“Kami sengaja memafaatkan kesempatan itu untuk menyampaikan perkembangan Indonesia saat ini menginat mayoritas diantara WNI keturunan tidak pernah berkunjung dan kurang mengenal Indonesia dengan baik. “Mereka yang hadir merupakan generasi kedua atau ketiga yang lahir dan bermukim di Mindanao sejak puluhan tahun lalu. Disamping WNI keturunan, presentasi tersebut juga dihadiri oleh pejabat Kepolisian setempat, Camat (Barangay Captain) dan pejabat pemerintah daerah Isulan dan sekitarnya”, pungkas Berlian.

Menurut Gufron Heryanto, Sekretaris Kedua Konsuler KJRI Davao, Presentasi yang disampaikan secara interaktif dan diselingi kuis berhadiah berlangsung menarik dan mendapat sambutan meriah dari para hadirin yang berjumlah 200 orang. Hampir semua pertanyaan yang diberikan Konjen dapat dijawab dengan benar bahkan ada seorang peserta, Sahir Makangiras, yang dapat menjawab pertanyaan tentang Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia dan dapat menyebutkan seluruh sila Pancasila dengan lancar dan tanpa kurang apapun.

“Kegiatan outreach pelayanan imigrasi dan pembinaan masyarakat keturuan Indonesia di Isulan telah berjalan lancar dan cukup efektif berkat koordinasi yang baik antara KJRI, Kantor Imigrasi Glan, Camat (Barangay Captain), aparat keamanan setempat, Penghubung KJRI untuk Isulan dan wilayah sekitarnya,’imbuh Gufron.

 

(PR)