Sukses

Nama Mamuju Utara Berubah Jadi Pasangkayu, Momentum Sang Bupati

Memajukan suatu daerah tak seperti membalikkan telapak tangan. Perlu adanya kerja keras dan serta komitmen yang tegas.

Liputan6.com, Jakarta Memajukan suatu daerah tak seperti membalikkan telapak tangan. Perlu adanya kerja keras dan serta komitmen yang tegas. Hal itu diungkapkan oleh Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa.

Ia mengatakan, membangun Pasangkayu—sebelumnya Mamuju Utara—penuh dengan perjuangan. Dahulu, pembangunan tidak merata, padahal hasil buminya menghasilkan potensi yang besar untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Pasangkayu. Salah satunya ialah perkebunan kelapa sawit.

“Ya tidak mudah membangun Pasangkayu dahulu sampai sekarang. Kini, semua warga bisa merasakan perubahan yang terjadi yaitu dengan adanya akses jalan dan infrastuktur merata,” imbuh Agus Ambo Djiwa saat berkunjung ke Liputan6.com, Selasa (13/2/2018).

Ia mengungkapkan salah satu langkah untuk memajukan Kabupaten Pasangkayu ialah menganti nama dari Mamuju Utara. Setelah itu ia pun membuat sebuah konsep untuk memimpin kabupaten tersebut.

“Saya pelajari dan membuat langkah-langkah yang tepat untuk memajukan Kabupaten Pasangkayu,” kata Agus Ambo Djiwa.

Mengenai konsep, Agus melanjutkan, konsep yang disematkan ialah bernama Smart. Bukan smart pada umumnya. Konsep Smart yang diterapkan mempunyai sejumlah makna. Bicara Filosofi, SMART bermakna Sauraja atau pusat pemerintahan, Masjid, Alun-alun dan Ruang Terbuka.

Tak hanya itu, untuk konsep itu juga berfokus ke pembangunan, yakni Smart (sistem, manusia, alam, ruang, dan teknologi).

Perlu diketahui, Kabupaten Pasangkayu akan memiliki pelabuhan yang akan menghidupkan perikanan Indonesia Timur.

“Dengan majunya sebuah kabupaten atau daerah akan menjaring investor. Kan bisa menjadi pendapatan daerah Pasangkayu,” imbuh Agus Ambo Djiwa.

 

 

(*)