Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berkolaborasi dengan Rumah Zakat membangun 5.323 desa berdaya. Program dengan fokus pemberdayaan masyarakat desa ini dilakukan sebagai bentuk percepatan pengentasan kemiskinan di pedesaan.
"PR (pekerjaan rumah) besar kita yakni kemiskinan di desa-desa sebesar 12%. Harus digerebek bersama-sama dengan 19 kementerian/ lembaga lain supaya dampaknya semakin terlihat," kata Mendes PDTT, Eko Sandjojo, dalam acara Event Pemberdayaan Desa Berdaya Sharing Session di Kantor Kemendes PDTT di Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Baca Juga
"Saya apresiasi Rumah Zakat dengan program Desa Berdaya-nya. Rumah Zakat juga bisa masuk di modal ventura dan pendampingan,” ujar dia.
Advertisement
MendesEko menambahkan, dengan target membangun 1.234 Desa Berdaya pada tahun 2018 hingga 5.323 Desa Berdaya pada 2023 mendatang, Rumah Zakat diharapkan membuat satu modal ventura. Hal itu dibutuhkan untuk membantu permodalan bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
“Rumah Zakat juga nanti kita minta untuk buat satu modal ventura. Dalam model program Prukades (Produk Unggulan Kawasan Perdesaan) KUR di atas 25 juta harus ada modal sendirinya," ujar Mendes Eko.
Bila program itu terlaksana, kata dia, pihaknya bisa membantu program-program itu berjalan. Pun sebaliknya. Jika tidak, maka program itu akan jauh dari harapan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kolaborasi dengan Pendamping Desa
"Programnya ada, off-taker-nya ada, tapi modal sendirinya tidak ada, nah modal ventura bisa masuk di situ,” sambungnya.
Dirinya juga meminta agar Rumah Zakat berkolaborasi dengan para pendamping desa. Kolaborasi itu diharapkan dapat membantu pengembangan diri para pendamping dan fasilitator desa berdaya melalui pelatihan kemampuan dalam bidang pemberdayaan.
Advertisement