Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menegaskan tidak ada perubahan komitmen dalam penanganan kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik KPK Novel Baswedan. Kasus itu masih diusut berkelanjutan.
Penyelidikan penyerangan Novel diketahui kini ditangani penyidik baru, yang berbeda dari sebelumnya. Hal itu diungkap Novel sendiri di kediamannya pada Selasa 27Â Februari 2018.
Baca Juga
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan pergantian itu tak akan mengganggu proses yang berjalan. Penyidik yang diganti, menurut dia, akan mewariskan perkembangan kasus pada penggantinya.
Advertisement
"Atau kalau penyidik dimutasi pasti juga akan ada turunan untuk yang baru. Sama halnya dengan penyidikan kasus ini, enggak ada yang berubah," kata Argo saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis 1 Maret 2018.
Novel sendiri menyatakan menolak pengawalan dari KPK dan Kepolisian. Tawaran pengamanan itu sudah disampaikan padanya.
Argo tidak mempersoalkan penolakan Novel. "Ya tidak apa-apa kalau memang menolak untuk pengawalan," ujar Argo.
Tak Bisa Konfirmasi Sketsa
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku tidak bisa memastikan dua sketsa wajah yang dirilis penyidik Polda Metro Jaya adalah penyerangnya. Dia tidak melihat saat dua pelaku penyerangnya menyiramkan air keras ke arah wajahnya.
"Saya tidak melihat kejadian secara langsung ya. Begitu juga dengan pelaku-pelaku saya enggak lihat langsung tapi kan ada yang melihat," kata Novel saat menggelar konferensi pers di rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 27 Februari 2018.
Novel Baswedan pun menyebut, akan percuma jika Polda Metro Jaya mengonfirmasi sketsa-sketsa wajah tersebut kepadanya. Terlebih, dia mengaku sudah tidak bisa membedakan wajah orang yang tersenyum atau cemberut.
"Kendala saya di penglihatan saya. Ya untuk melihat kalau ada yang tersenyum atau merengut saja saya enggak tahu," ujar Novel.
Novel pun enggan membahas soal materi-materi yang bisa jadi bahan penyidikan kasusnya. Menurut dia, biar polisi bekerja.
"Saya kira penyidik Polri punya rencana dalam rangka untuk menyelesaikan ini," Novel Baswedan memungkasi.
Advertisement