Liputan6.com, Medan - Polda Sumut menuntaskan hasil investigasi terkait helikopter polisi yang digunakan sepasang pengantin. Hasilnya, heli tersebut disewa melalui broker atau perantara oleh keluarga pengantin. Kocek yang dirogoh tidak murah, Rp 120 juta.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Brigjen Sumut Agus Andrianto mengatakan, setelah timnya melakukan penyelidikan internal, ditemukan beberapa fakta bahwa heli tersebut disewakan melalui perantara.
"Orangtua pengantin bayar ke broker Rp 120 juta. Dari broker ke A kita tidak tahu. Kemudian A kepada pilot dan co-pilot, kita juga tidak tahu. Kontraknya dari orangtua kepada broker yang diminta cari helikopter. Akan dilakukan pendalaman lagi," ungka Agus di Mapolda Sumut, Senin (5/3/2019).
Advertisement
Terkait kejadian tersebut, pihak Polda Sumut akan memperbaiki Standar Operasional Prosedur (SOP). Dalam SOP yang baru nantinya, kunci helikopter akan dipegang langsung oleh Karo Ops Polda Sumut.
"Untuk sanksi tergantung kepada oknum. Apakah akan menerapkan kode etik atau akan menerapkan disiplin, atau akan menerapkan yang lain. Seluruhnya tanggung jawab atasan yang berhak menghukum," Agus menandaskan.
Viral di Medsos
Sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan sepasang pengantin turun dari helikopter diduga milik Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut). Beredarnya video berbuntut panjang.
Dalam video yang beredar di salah satu aplikasi perpesanan tersebut, aksi pengantin itu diketahui terjadi di Lapangan Haji Adam Malik, Kota Pematang Siantar, pada Minggu, 25 Februari 2018.
Berdasarkan penelusuran, video itu diketahui diunggah sebuah akun Instagram ke media sosial. Warganet kini dibuat penasaran atas sosok pengantin yang bisa menaiki helikopter diduga milik kepolisian. Tulisan polisi di video itu, diplester dan diganti dengan huruf F&T.
Dalam video tersebut, sepasang pengantin turun dari helikopter, kemudian melintasi karpet merah. Mereka disambut sejumlah orang begitu tiba di landasan.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting telah menjelaskan kisah di balik pengambilan video itu. Namun, Kapolda Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, pihaknya akan membentuk tim untuk mendalami kejadian tersebut.
Advertisement