Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Craig Dutton, berkunjung ke kantor Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam). Sejumlah pembahasan digelar, termasuk mengenai tensi politik Indoenesia menjelang Pilpres 2019 dan Pilkada Serentak 2018.
"Tapi saya tentu menjelaskan keadaan dalam negeri Indonesia. Terutama peningkatan suhu politik nasional. Tatkala kita menghadapi Pilkada dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Itu kita akui," ujar Wiranto di Kantor Kemenkopolhuk HAM, Jakarta, Senin (5/3/2018).
Baca Juga
Meski suhu politik Indonesia meningkat, Wiranto menyatakan semuanya masih bisa dikontrol. Sehingga diupayakan tidak mengganggu hubungan Indonesia dengan negara lain.
Advertisement
"Tetapi masih dalam kontrol. Berusaha, melakukan langkah-langkah, agar suhu politik itu tak menganggu pembangunan nasional. Tidak menganggu kebersamaan kita sebagai bangsa. Dan tidak menganggu pelaksaan pilkada serentak, Pemilu Presiden, dan pemilu legislatif," ucap Wiranto.
Bantah Bahas Baasyir
Disinggung mengenai pembahasan terkait pembebasan Baasyir, Wiranto menegaskan tidak ada pembahasan terkait rencana pembebasan terpidana terorisme tersebut.
"Enggak ada. Khusus tidak ada bicara itu. Hari ini saya bertemu bilateral antara Australia dan Indonesia," kata Wiranto.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, tak sepakat adanya wacana grasi atas tahanan rumah untuk Baasyir. Dia menyebut bahwa warga Australia mengharapkan keadilan ditegakkan seadil-adilnya sesuai aturan hukum di Indonesia.
Advertisement