Sukses

Sandi Sebut Pohon Terdampak Penataan Trotoar Akan Dipindah ke Pluit

Pohon terdampak penataan trotoar akan direlokasi dari Jalan Sudirman. Ada 228 pohon di sisi barat, dan di sisi timur mencapai 302 pohon.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 541 pohon ditebang untuk pelebaran dan penataan trotoar sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan Pemprov DKI memastikan pohon-pohon yang ditebang akan dipindahkan untuk ditanam ke taman lain, salah satunya ke Waduk Pluit.

"Ada pindah ke sana (Waduk Pluit) ada pindah juga di dekat situ jadi nanti teknisnya disampaikan oleh Dinas Kehutanan," kata Sandi di Balai Kota Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Sandiaga menyadari kebijakan penataan trotoar ini menuai pro-kontra, salah satunya dari komunitas pencinta lingkungan. Oleh karena itu, Sandiaga meminta dinas terkait merangkul komunitas-komunitas itu.

"Untuk merangkul komunitas untuk diajak bicara dan masukan dari koalisi pejalan kaki sangat sangat penting, makanya nanti saya ingatkan pada yang terkait. Karena ini prosesnya masih berjalan untuk mereka melakukan pendampingan," jelas dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Jalur Hijau Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta Arwin Adli merinci, pohon terdampak dan akan direlokasi dari Jalan Sudirman. Ada 228 pohon di sisi barat, dan di sisi timur mencapai 302 pohon.

"Di trotoar eksisting ada 11 pohon yang akan direlokasi juga, jadi total 541 pohon," kata Arwin.

Dia mengklaim, pohon yang ada di trotoar tersebut tidak ditebang, tetapi dipangkas untuk dipindahkan ke ruang terbuka hijau (RTH) lain.

"Rencana penempatan pohon, Taman BMW Jakarta Utara, RTH Jl Tipar Cakung Jakarta Utara, RTH Kalijodo," jelas Arwin.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

2 dari 2 halaman

Sedot Dana Rp 180 Miliar

Tampilan jalur pedestrian di sepanjang Jalan MH Thamrin-Sudirman ingin dipercantik. Pemprov DKI akan menatanya secara apik dengan mengajak kerja sama pemilik gedung di sekitar jalan tersebut.

Para pemilik gedung tersebut dapat membongkar temboknya yang kemudian dirancang pembatas yang soft.

"Saya beri contoh, pagar yang soft itu seperti apa, bisa dengan menggunakan tanaman yang ketinggiannya tidak mudah dilewati, tapi secara pandangan tidak menghalangi," kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 6 Maret 2018.

"Itu contoh. Bisa juga dengan air, dibuatkan kolam yang ada kelebarannya sulit untuk dilewati, tapi sebagai pandangan tidak terganggu," ujar dia.

Tujuannya agar pemandangan pada bagian jalur pedestrian nantinya lebih luas tak terhalang tembok atau pagar pembatas.

"Jadi, bukan seperti gedung-gedung yang ada benteng-benteng di depannya. Kita sudah luaskan trotoarnya, jangan sampai di kanan kirinya gedung-gedung dengan benteng-benteng, tembok-tembok yang kokoh. Kita ingin membuka suasananya jadi berbeda. Tentu bertahap dan ada aspek security," jelas Anies.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faizal Samad mengungkapkan ada 10 perusahaan yang sudah bersedia membongkar pagar gedung untuk penataan jalur pedestrian.

"Sudah banyak kok, waktu pencanangan kemarin sudah ada 10 yang berniat untuk membuka pagar. Macam Wisma Nusantara, Plaza Indonesia. Sudah ada 10-an yang sudah berkomitmen membuka pagarnya," klaim Yusmada.