Liputan6.com, Serang: Sebuah keluarga di Kampung Kendal, Desa Margaluyu, Kasemen, Kota Serang, Banten, terpaksa tinggal di kandang bebek. Tak ada pilihan lain. Tinggal bersama ratusan ekor bebek terpaksa dilakoni sejak puting beliung menghancurkan rumah mereka Februari lalu.
Saat ditemui tim SCTV, Sabtu (21/5), Sukari mengatakan kandang bebek yang dijadikan tempat tinggal bukan miliknya. Seorang pemilik peternakan menawari Sukari untuk menempati kandang bebek miliknya. Sukari terpaksa mengiyakan daripada tak lagi punya tempat berteduh.
Tiga bulan sudah Sukari dan keluarga menjalani hidup seperti ini. Untuk makan pun mereka sering tak punya lauk. Terkadang ikan sisa yang hancur menjadi pengganjal lapar. Padahal ikan sisa disediakan pemilik ternak untuk pakan bebek bukan untuk manusia.
Yang lebih ironis lagi jarak rumah Sukari dengan pusat Pemerintahan Provinsi Banten hanya sekitar tujuh kilometer. Namun hingga kini tidak ada perhatian dari Pemprov Banten. Sukari dan keluarga tampaknya harus lebih bersabar. Karena biasanya para pejabat daerah baru gencar memberi perhatian menjelang pilkada.(JUM)
Saat ditemui tim SCTV, Sabtu (21/5), Sukari mengatakan kandang bebek yang dijadikan tempat tinggal bukan miliknya. Seorang pemilik peternakan menawari Sukari untuk menempati kandang bebek miliknya. Sukari terpaksa mengiyakan daripada tak lagi punya tempat berteduh.
Tiga bulan sudah Sukari dan keluarga menjalani hidup seperti ini. Untuk makan pun mereka sering tak punya lauk. Terkadang ikan sisa yang hancur menjadi pengganjal lapar. Padahal ikan sisa disediakan pemilik ternak untuk pakan bebek bukan untuk manusia.
Yang lebih ironis lagi jarak rumah Sukari dengan pusat Pemerintahan Provinsi Banten hanya sekitar tujuh kilometer. Namun hingga kini tidak ada perhatian dari Pemprov Banten. Sukari dan keluarga tampaknya harus lebih bersabar. Karena biasanya para pejabat daerah baru gencar memberi perhatian menjelang pilkada.(JUM)