Sukses

Begini Kondisi Vila Tempat Hari Darmawan Jatuh ke Sungai Ciliwung

Pendiri Matahari Departemen Store Hari Darmawan ditemukan tewas di aliran Sungai Ciliwung, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Liputan6.com, Bogor - Pendiri Matahari Department Store Hari Darmawan ditemukan tewas di aliran Sungai Ciliwung, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Sabtu (10/3/2018) pagi. Jasad pemilik Taman Wisata Matahari (TWM) Puncak ini ditemukan sekitar 1 kilometer dari vila miliknya.

Kini vila tersebut telah dipasang garis polisi sehingga tak ada yang diperbolehkan mendekati vila bercat dinding warna putih itu. Vila tersebut sangat berdekatan dengan aliran Sungai Ciliwung.

Tak ada jarak antara bangunan vila dengan sungai yang bermuara ke Jakarta ini. Namun, di sepanjang bibir sungai terdapat pagar besi dengan tinggi sekitar 70 sentimeter.

Hari Darmawan mengunjungi vilanya yang terletak di Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Bogor, ini hanya saat waktu senggang. Dia lebih banyak mengisi waktunya di Taman Wisata Matahari, yang jaraknya hanya sekitar 500 meter dari vilanya.

"Ke situ juga jarang nginep. Paling datang sore, pulang malam kembali ke TWM karena tinggalnya sekarang di sana (TWM)," kata Senior Marketing and Creative Manager Taman Wisata Matahari yang juga juru bicara keluarga, Ilham Fadjriansyah.

Setiap mengunjungi vilanya, pria berusia 77 tahun ini selalu diantar sopir pribadinya. Dia jarang membawa istri, anak, maupun kerabatnya ke tempat itu.

"Istri dan keempat anaknya semua tinggal di Bali," ujar Ilham.

Karena itu, Taman Wisata Matahari selain menjadi objek wisata juga menjadi tempat tinggal Hari Darmawan. 

 

2 dari 2 halaman

Jatuh Terpeleset

Polisi menyebut korban tewas terseret arus sungai, pada Jumat, 9 Maret sekitar pukul 20.00 WIB.

"Dia terpeleset waktu berdiri di bibir sungai samping vilanya. Jarak vila dengan sungai sangat dekat sekali," kata Kapolsek Cisarua Kompol Ijang Yusuf Taojiri ditemui di rumah duka Sinar Kasih, Kota Bogor, Sabtu (10/3/2018).

Dia menduga, korban terpeleset saat kakinya menginjak lantai yang licin sehingga terjatuh dan terbawa arus sungai. "Tapi saya lihat waktu malam itu airnya enggak tinggi-tinggi banget. Kalau sore, iya, sempat naik," ungkap Taojiri.

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan luka sobek di kening korban. Namun, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan ataupun penganiayaan.

"Tidak ada. Cuma luka sobek di kening diduga akibat terbentur batu," tegas Taojiri.