Sukses

Wejangan Pendiri Matahari Hari Darmawan ke Karyawan

Sejumlah kerabat, karyawan, hingga kolega melayat jenazah pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan, di rumah duka Yayasan Sinar Kasih, Kota Bogor, Sabtu (10/3/2018).

Liputan6.com, Bogor - Sejumlah kerabat, karyawan, hingga kolega melayat jenazah pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan, di rumah duka Yayasan Sinar Kasih, Kota Bogor, Sabtu (10/3/2018). Sosok Hari, bagi karyawannya dikenal sebagai pelatih.

Kepada bawahannya, Hari selalu mengingatkan dua hal.

"Di mata karyawan Pak Hari sebagai sosok pelatih, yang selalu mengingatkan untuk tidak lupa kepada masyarakat dan karyawan," kata Senior Marketing dan Kreatif Manajer TWM Ilham Fadjriansyah di Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Antara melansir, meski sudah tidak memiliki Matahari Departemen Store, Hari Darmawan masih sibuk mengurus dan memantaunya beberapa bisnisnya dari Bogor.

Manajemen Taman Wisata Matahari (TWM) menduga pendiri Matahari Departemen Store Hari Darmawan itu terjatuh ke Sungai Ciliwung, hingga meninggal dunia.

Menurut dia, pada Jumat 9 Maret sekitar pukul 20.30 WIB, Hari beristirahat di salah satu vilanya yang berada di kawasan Cilember seperti biasa, sebelum pulang ke kediamannya di kawasan Taman Wisata Matahari (TWM).

Saat kejadian arus Sungai Ciliwung cukup deras akibat hujan yang turun siang hari. Hari Darmawan diduga ingin melihat lebih dekat kondisi sungai karena kebetulan vilanya berada di sisi Sungai Ciliwung.

Saat itulah, diduga almarhum kehilangan keseimbangan sehingga terjatuh ke sungai yang saat itu berarus deras.

"Namun harus diingat ini masih dugaan sementara," jelas manajemen TWM dalam siaran persnya.

Hari hilang sejak saat itu. Pencarian pun dilakukan dengan penyisiran area Sungai Ciliwung dan juga melaporkan kepada Polsek Cisarua. Penyisiran tersebut tidak membuahkan hasil, karena ada beberapa area yang tidak bisa dilalui dengan berjalan kaki, akhirnya tim pencarian meminta bantuan dari Team SOAR yang merupakan rekan kerja wahana arum jeram TWM.

Team SOAR melakukan penyisiran dengan menggunakan perahu karet. Namun karena kondisi gelap dan demi keselamatan kru, pencarian dilanjutkan Sabtu sekitar pukul 06.00 WIB.

Sekitar jarak satu kilometer (km) dari titik awal penyisiran dekat vila almarhum, Team SOAR menemukan jenazah Hari Darmawan. Jenazah Hari ditemukan setelah 15 menit penyisiran.

Jenazah Hari Darmawan lalu dievakuasi ke rumah persemayaman Sinar Kasih, Kota Bogor, selanjutnya diberangkatkan ke Denpasar, Bali, untuk dimakamkan oleh pihak keluarga sesuai keinginan keluarga besarnya.

 

2 dari 2 halaman

Tak Ada yang Ganjil

Senior Marketing dan Kreatif Manajer TWM Ilham Fadjriansyah menyebutkan pada malam kejadian, Hari Darmawan sedang beristirahat membaca koran di vilanya.

"Mungkin beliau ada rasa penasaran karena arus Sungai Ciliwung deras, kondisi vila beliau di sisi sungai persis. Ada satu kecelakaan dimana terpeleset jatuh dan terbawa arus," kata Ilham.

Menurut Ilham, belum ada saksi yang melihat kejadian. Namun, tidak ada sesuatu yang ganjil dengan kematian Hari.

Rumah Hari Darmawan berada di TWM, tetapi juga memiliki dua vila yang berjarak dua kilometer dari TWM. Saat kejadian, Hari hanya bersama sopirnya di vila tersebut.

"Ketika Pak Hari masuk ruangan privacy beliau. Diketahui sopir ketika akan mengantar sudah tidak ada di tempat sekitar pukul 21.00 sampai 21.30 WIB," kata Ilham.

Ilham mengatakan Hari memiliki riwayat penyakit jantung tetapi saat itu dia sedang sehat dan kuat olahraga terutama jogging.

"Saya kira bukan faktor penyakit, ketidaksengajaan, mungkin salah menginjak dan lain-lain," ujar Ilham.

Hari Darmawan meninggal menjelang usia 78 tahun, berdarah Makassar dan meninggalkan seorang istri dan empat orang anak.