Liputan6.com, Denpasar Hari Darmawan pendiri Matahari Grup ditemukan tewas Sabtu 10 Maret 2018 pagi. Jasadnya tersangkut batu di Sungai Ciliwung, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sebelumnya, pria 77 tahun itu dinyatakan hilang sejak Jumat malam. Menurut rencana jenazah Hari Darmawan akan menjalani proses kremasi di Bali.
Iring-iringan mobil pengantar jenazah Hari Darmawan tiba di Rumah Duka Kertha Semadi Blok VIP di jalan Cargo Permai, Ubung kaja, Denpasar pukul 01.30 Wita, Minggu (11/3/2018).
Advertisement
Peti yang berisikan jenazah Hari Darmawan dikeluarkan perlahan oleh karyawan-karyawannya. sementara keluarga mempersiapkan segala keperluan di depan peti jenazah pendiri Matahari grup tersebut.
Mereka memasang foto, bunga, lilin dan bersiap melakukan doa di depan jenazah pendiri Matahari Departement Store itu. Di antara yang hadir nampak istri mendiang Hari Darmawan.
Tak berselang lama, perwakilan keluarga yang belum diketahui namanya memberikan sambutan dan mengajak semua yang hadir berdoa untuk Hari Darmawan. Wanita yang mengenakan jaket hitam itu menyampaikan jika akan ada acara persembahyangan sebelum acara kremasi dilakukan.
"Hari Minggu pukul 20.00 Wita, Senin dan Selasa pukul 19.00 Wita dan hari Rabu pukul 09.00 Wita kita akan adakan kebaktian," katanya di akhir memimpin doanya.
Â
Dikremasi dan Dilarung di Laut
Polisi memastikan kematian pemilik Taman Wisata Matahari (TWM) ini bukan karena aksi pembunuhan.
Kapolsek Cisarua Kompol Ijang Yusuf Taojiri mengungkap, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan luka akibat kekerasan fisik. "Cuma luka sobek di kening diduga terbentur batu saat terbawa arus," katanya di rumah duka Sinar Kasih, Bondongan, Kota Bogor, Sabtu (10/3/2018).
Meski begitu, ada barang pribadi korban yang hilang. "Dompet dan cincin masih ada. Handphone enggak kita temukan. Kemungkinan hanyut karena celana korban juga sudah tercabik," ujar dia.
Hari Darmawan, tegasnya, meninggal karena terseret Sungai Ciliwung di samping vila miliknya di Desa Leuwimalang sekitar pukul 20.00 WIB. "Dari awal kami sudah menduga korban jatuh ke sungai lalu terseret. Karena ditemukan ada jejak kaki korban di bibir sungai," kata Taojiri.
Polisi dan tim SAR kemudian melakukan pencarian dengan menyusuri sungai pada Sabtu pukul 06.00 WIB. Tak kurang dari satu jam, Hari Darmawan ditemukan tersangkut batu dalam keadaan sudah tak bernyawa.
Advertisement