Sukses

Tak Ada Luka Penganiayaan di Tubuh Pendiri Matahari Hari Darmawan

Polisi sudah memeriksa 11 saksi guna menyelidiki ihwal kejadian tewasnya Hari Darmawan. Namun, polisi belum memeriksa keluarga korban karena alasan masih dalam suasana duka.

Liputan6.com, Bogor - Polisi masih menyelidiki tewasnya pendiri Matahari Group, Hari Darmawan , Sabtu, 10 Maret 2018. Jasad Hari ditemukan tersangkut batu di Sungai Ciliwung, Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Hasil penyelidikan sementara, polisi tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh Hari Darmawan.

"Hanya luka diduga terbentur batu," kata Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky, Senin (12/3/2018).

Polisi sudah memeriksa 11 saksi guna menyelidiki ihwal kejadian tewasnya Hari Darmawan. Namun, polisi belum memeriksa keluarga korban karena alasan masih dalam suasana duka.

"Penyelidikan masih berjalan. Sebanyak 11 saksi sudah dimintai keterangan. Cuma kita belum memeriksa keluarga korban karena masih berduka," kata Dicky.

Jasad Hari ditemukan tewas oleh tim SAR sekitar pukul 05.30 WIB. Sebelum tewas, Hari diketahui mengunjungi vilanya di Desa Jogjogan, Cisarua. Saat itu, Hari ditinggal stafnya untuk menyeduh kopi, Jumat (9/3/2018). Namun, setelah kembali, Hari sudah tidak berada di lokasi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Hari Darmawan di Mata Karyawan

Senior Marketing and Creative Manager Taman Wisata Matahari Ilham Fadjriansyah mengungkapkan, di mata karyawan, Hari dikenal sebagai figur rendah hati.

"Sangat humble (rendah hati), sangat Indonesia. Karena tujuan beliau ini untuk membahagiakan masyarakat," kata dia.

Hari juga kerap mengajarkan karyawan tentang sosial bisnis di mana setiap mendapat keuntungan untuk bisa digunakan untuk masyarakat.

"Sempat ada omongan secara pribadi ke saya, beliau berkata, cari keuntungan sebanyak-banyaknya, tapi ambil secukupnya. Sisanya untuk masyarakat," terang Ilham.

Hal yang tak akan pernah dilupakan adalah Hari Darmawan selalu membagi-bagikan oleh-oleh kepada karyawannya setiap pulang dari Denpasar, Bali, tempat istri dan anak-anaknya tinggal.

"Setiap dua minggu sekali beliau pulang ke Bali. Setiap pulang dari sana sering bagi-bagikan makanan makanan khas sana," ujar Ilham.

Â