Liputan6.com, Jakarta - Kapal Motor Cepat (KMC) milik Kodam Jaya dengan nomor lambung AD-16-05 tenggelam di perairan Kepulauan Seribu. Kapendam Jaya Letkol Inf Kristomei Sianturi mengatakan tim investigasi tengah memeriksa tiga awak kapal soal kejadian itu.
"Sementara ini, kita investigasi ada awak kapalnya ditanyai dulu kenapa-kenapanya. Karena kan merekalah yang lebih tahu tentang peralatan yang mereka awaki. Jadi, hari ini pemanggilan terhadap awak kapal tersebut untuk ditanyai tentang bagaimana runtutan kejadian kemarin. Tiga orang," ucap Kristomei saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Dia menuturkan, investigasi kapal tenggelam itu dilakukan secara bertahap, sehingga baru awak atau kru kapal yang baru diperiksa.
Advertisement
"Sementara ini kan bertahap. Hari ini baru awaknya saja, artinya kru kapal tersebut yang kita tanyai, kita ambil keterangannya, kok bisa sampai terjadi hal itu, bagaimana prosesnya, apakah semua prosedur sudah dilaksanakan, kan nanti investigasi yang akan menanyai lebih lanjut," Kristomei menjelaskan.
Dia tak menampik para penumpang bisa saja diperiksa. Hal ini tergantung perkembangan dari tim investigasi.
Kapendam Jaya juga menjamin tim investigasi akan bekerja secara profesional untuk menguak penyebab kapal tenggelam tersebut.
"Nanti kita lihat perkembangan berikutnya. Kan pasti berkembang. Nanti bagaimana teknis tim investigasi menyelidiki itu. Kita serahkan saja kepada tim investigasi untuk bekerja secara profesional," kata Kristomei.
Perawatan Rutin
Dia menampik tidak melakukan perawatan rutin terhadap kapal Kodam Jaya. Dia meyakinkan kapal itu laik layar. Ini terbukti dengan bisa jalannya kapal pada pagi harinya.
"Perawatan rutin kita kerjakan, rutin kita lakukan. Ini terbukti kapal sendiri layak berangkat dari awal. Jam 7 sudah berlayar sampai kurang lebih pukul 11 mengalami gangguan mesin itu. Artinya kan sudah ada 4 jam dia berlayar itu. Artinya kan kapal sebenarnya tidak ada masalah. Tiba-tiba mesin mati. Nah inilah yang harus diselidiki oleh tim investigasi. Ada apa gitu," tandas Kristomei.
Advertisement