Liputan6.com, Lhokseumawe: Kondisi ratusan pengungsi asal Desa Bukit Makarti, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, memprihatinkan. Mereka kekurangan makanan dan obat-obatan. Bahkan tak sedikit di antara mereka yang sakit, terutama anak-anak usia di bawah lima tahun. Selain itu, proses belajar-mengajar sekitar 30 anak-anak pengungsi pun ikut telantar. Demikian hasil pemantauan SCTV di lokasi pengungsian mereka di Lhokseumawe, baru-baru ini.
Saat ini, para pengungsi menempati Gedung Serba Guna Kampus Politeknik Negeri Lhokseumawe karena rumah mereka ludes terbakar akibat ledakan bom 26 April silam. Seorang pengungsi, Teungku Kasem Abu mengatakan, sesaat setelah ledakan, sejumlah pasukan TNI yang datang meminta mereka berkumpul dan memerintahkan untuk melihat lokasi peledakan. Namun, ketika penduduk desa kembali, mereka mendapati rumah masing-masing sudah luluh lantak.
Pernyataan para pengungsi membuat Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda Brigadir Jenderal TNI Jali Yusuf gusar. Untuk itu, ia membentuk tim investigasi buat memastikan kebenaran laporan tersebut.(ICH/Muhammad Nasier)
Saat ini, para pengungsi menempati Gedung Serba Guna Kampus Politeknik Negeri Lhokseumawe karena rumah mereka ludes terbakar akibat ledakan bom 26 April silam. Seorang pengungsi, Teungku Kasem Abu mengatakan, sesaat setelah ledakan, sejumlah pasukan TNI yang datang meminta mereka berkumpul dan memerintahkan untuk melihat lokasi peledakan. Namun, ketika penduduk desa kembali, mereka mendapati rumah masing-masing sudah luluh lantak.
Pernyataan para pengungsi membuat Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda Brigadir Jenderal TNI Jali Yusuf gusar. Untuk itu, ia membentuk tim investigasi buat memastikan kebenaran laporan tersebut.(ICH/Muhammad Nasier)