Liputan6.com, Tangerang: Australia menghentikan pasokan sapi hidup ke rumah potong hewan di Indonesia yang teridentifikasi telah menyiksa sapi negara itu. Rumah potong hewan Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Tangerang, Banten, adalah salah satu yang dihentikan pasokannya.
Herman, pengelola rumah potong hewan Kelurahan Gondrong, Senin (6/6), mengatakan, pihaknya yang biasa memotong 50 ekor sapi Brahman Cross asal Australia, kini hanya mengandalkan sapi lokal. Lantaran itu, ia memprotes atas penghentian pasokan sapi. Sebab, fasilitas gedung dan alat pemotong hewan di rumah potong ini berasal dari Australia.
Hal serupa juga terjadi di rumah potong hewan Kompleks Mabar Belawan, Medan, Sumatra Utara. Sejak berita itu beredar, rumah potong yang biasanya menyembelih 35 ekor sapi per hari kini hanya memotong 13 hingga 15 ekor sapi saja.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam tayangan Four Corners ABC pada 30 Mei lalu terlihat ada penyiksaan terhadap sapi asal Australia pada proses penyembelihan di 12 rumah potong hewan di Indonesia. Di sana terlihat mata sapi dicungkil, ekor dipatahkan, dan tenggorokan dipotong. "Kekejaman pada hewan Australia tidak dapat diterima," kata pimpinan LiveCorp Cameron Hall [baca: Australia Terganggu Penanganan Sapi Potong di Indonesia].
Pemberhentian eskpor sapi hidup ke Indonesia sebenarnya ditentang Federasi Petani Australia Barat (WA Farmers Federation). Presiden WA Farmers Federation Mike Norton mengatakan, pemberhentian ekspor tidak akan menyelesaikan masalah tersebut. Ia beranggapan Indonesia adalah pasar besar. Norton juga menyarankan pemerintah Australia menerapkan peraturan baru mengenai praktik penyembelihan sapi dari Australia [baca: Petani Australia Menentang Larangan Ekspor Sapi Hidup].(BOG)
Herman, pengelola rumah potong hewan Kelurahan Gondrong, Senin (6/6), mengatakan, pihaknya yang biasa memotong 50 ekor sapi Brahman Cross asal Australia, kini hanya mengandalkan sapi lokal. Lantaran itu, ia memprotes atas penghentian pasokan sapi. Sebab, fasilitas gedung dan alat pemotong hewan di rumah potong ini berasal dari Australia.
Hal serupa juga terjadi di rumah potong hewan Kompleks Mabar Belawan, Medan, Sumatra Utara. Sejak berita itu beredar, rumah potong yang biasanya menyembelih 35 ekor sapi per hari kini hanya memotong 13 hingga 15 ekor sapi saja.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam tayangan Four Corners ABC pada 30 Mei lalu terlihat ada penyiksaan terhadap sapi asal Australia pada proses penyembelihan di 12 rumah potong hewan di Indonesia. Di sana terlihat mata sapi dicungkil, ekor dipatahkan, dan tenggorokan dipotong. "Kekejaman pada hewan Australia tidak dapat diterima," kata pimpinan LiveCorp Cameron Hall [baca: Australia Terganggu Penanganan Sapi Potong di Indonesia].
Pemberhentian eskpor sapi hidup ke Indonesia sebenarnya ditentang Federasi Petani Australia Barat (WA Farmers Federation). Presiden WA Farmers Federation Mike Norton mengatakan, pemberhentian ekspor tidak akan menyelesaikan masalah tersebut. Ia beranggapan Indonesia adalah pasar besar. Norton juga menyarankan pemerintah Australia menerapkan peraturan baru mengenai praktik penyembelihan sapi dari Australia [baca: Petani Australia Menentang Larangan Ekspor Sapi Hidup].(BOG)