Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi 2018. Dia berharap, kekehingan Nyepi membawa harmoni dan kedamaian.
Hal tersebut disampaikan Jokowi melalui akun twitter resminya @jokowi pada Jumat 16 Maret 2018.
"Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 untuk saudaraku umat Hindu. Semoga keheningan Nyepi membawa harmoni dan kedamaian untuk kita semua -Jkw," cuit sang Presiden.
Advertisement
Â
Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 untuk saudaraku umat Hindu. Semoga keheningan Nyepi membawa harmoni dan kedamaian untuk kita semua -Jkw
— Joko Widodo (@jokowi) March 16, 2018
Â
Sementara itu, Presiden Jokowi kini sedang berada di Sydney, Australia. Kunjungannya ke negara tersebut untuk menghadiri ASEAN-Australia Special Summit 2018 yang membahas penguatan kerja sama ekonomi dan pemberantasan terorisme antara ASEAN dan Australia.
Jokowi beserta rombongan lepas landas menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat pagi, 16 Maret 2018 pagi.
Selain menghadiri ASEAN-Australia Special Summit, Jokowi juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia dan menghadiri CEO Forum serta konferensi mengenai pencegahan terorisme.
Dari Sydney, Australia, Jokowi akan melanjutkan perjalanan menuju Wellington, Selandia Baru. Kunjungan tersebut untuk memenuhi undangan Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern.
Catur Brata Nyepi
Umat Hindu di Bali mulai menjalani Catur Brata penyepian saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940, mulai Sabtu pukul 06.00 Wita.
Pantauan di wilayah Desa Adat Tuban, Badung, Bali tepat pada pukul 06.00 Wita, jalanan di kawasan tersebut sudah mulai lengang tanpa terlihat adanya aktivitas masyarakat.
Catur Brata penyepian tersebut, yakni Amati Karya (tidak bekerja), Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Lelungan (tidak bepergian) dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang). Demikian dilansir dari Antara.
Catur Brata penyepian yang dijalani umat Hindu saat Hari Raya Nyepi tersebut berlangsung selama 24 jam, atau hingga Minggu 18 Maret 2018 pukul 06.00 Wita.
Pecalang (petugas keamanan adat Bali) di kawasan Desa Adat Tuban juga tampak mulai berpatroli untuk memastikan tidak ada warga yang melakukan aktivitas di luar rumah.
Pecalang juga mendirikan sejumlah pos jaga di perbatasan desa dan di sejumlah persimpangan jalan untuk memastikan pelaksanaan Nyepi agar tetap tenang dan hening.
Advertisement