Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berharap Direktur Umum PD Dharma Jaya Marina menyiapkan penggantinya jika ia mengundurkan diri.
"Sebenarnya setiap perusahaan itu bukan cuma di DKI, kalau CEO-nya diganti harus sudah punya nama untuk yang barunya, istilahnya succession planning," ujar Sandiaga usai menghadiri acara Festival Sangga Buana di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (17/3/2018).
Seandainya Dirut PD Dharma Jaya mengundurkan diri, pria yang terkenal dengan jargon OK OCE-nya ini mengatakan, Marina mestinya sudah memiliki nama yang akan dijadikan sebagai penggantinya.
Advertisement
"Jadi saya rasa Bu Marina harusnya sudah punyalah penggantinya," terang Sandi.
Dirinya menegaskan, seorang CEO yang baik mestinya sudah menyiapkan pengganti jika sewaktu-waktu mengundurkan diri.
"Saya dulu juga waktu mengundurkan diri dari kantor, saya siapkan pengganti saya," tutur Sandiaga.
Â
Masalah Miskomunikasi
Soal kemungkinan Marina mengundurkan diri ini terkait adanya miskomunikasi antara Pemprov DKI dan Perusahaan Daerah (PD) Dharma Jaya menyangkut masalah macetnya dana public service obligation (PSO).
Permasalahan bermula saat pemprov berencana tidak lagi memberikan penyertaan modal daerah (PMD) ke Dharma Jaya. Oleh sebab itu, Dharma Jaya terpaksa mengandalkan dana PSO untuk memenuhi kebutuhan pangan 700 ribu warga DKI yang disubsidi.
"Pertama saya tanya sama Bu Marina, 'Bu Marina, kalau ini saya cabut PMD-nya bermasalah enggak?' 'Enggak Pak, tapi saya perlu DP-nya,'" ujar Sandiaga menirukan percakapannya dengan Dirut PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati di Balai Kota Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Akan tetapi, setelah uang muka dianggarkan oleh pemprov, ada kekeliruan pemahaman yang berakibat pada proses administrasi.
Sandi pun berharap insiden ini tidak lagi terulang. Apalagi menurutnya, selama ini komunikasi dan persetujuan dengan para pengusaha untuk mengedepankan persoalan pangan, jarang menemui hambatan.
Menurut Sandiaga, uang PSO yang dinantikan PD Dharma Jaya itu sudah cair sejak kemarin. Dana sebesar Rp 54 miliar sudah diterima BUMD yang bergerak di bidang penampungan pemotongan hewan.
Advertisement