Mengintip Kegiatan Anak Jalanan di Komunitas Cahaya Anak Negeri

Liputan6.com, Bekasi - Bermula dari keprihatinannya terhadap pendidikan dan masa depan anak-anak jalanan di Kota Bekasi, pasangan suami istri Andi Suhandi dan Nadiah Abidin mendirikan Cahaya Anak Negeri, sebuah wadah kegiatan dan pendidikan untuk membantu anak jalanan meraih cita-cita mereka. Hasilnya kini sudah terlihat.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Senin (19/3/2018), Dulu, tak pernah terlintas dalam pikiran Mamis, Manto, Sunara, Shamil, dan Adella, mereka akan berlari di lintasan atletik untuk persiapan seleksi pekan olahraga daerah Jawa Barat.

Sebelumnya, mereka hanya berlari jika dikejar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Itulah pilihan anak jalanan yang biasa ngamen di sekitar perempatan lampu merah dan stasiun Bekasi ini. Berlari atau ditangkap Satpol PP saat ada razia.

Perkenalan dengan Andi Suhandi dan Nadiah Abidin perlahan mengubah kehidupan mereka. Andi dan Nadiah adalah suami istri pendiri Sanggar Anak Matahari. Sanggar yang berdiri pada 2009 ini merangkul anak jalanan di Kota Bekasi, agar mereka kembali sekolah.

Tahun berganti, Sanggar Anak Matahari makin diminati. Anggotanya beragam latar belakang, tidak hanya anak jalanan. Berbagai prestasi pun telah mereka raih, memenangi sejumlah kejuaraan, baik bidang olahraga maupun seni budaya.

Andi dan Nadiah terus melebarkan pelayanan mereka. Bukan hanya pada anak-anak, tapi juga orangtua dan lansia yang membutuhkan. Nama Sanggar Anak Matahari pun diubah menjadi Cahaya Anak Negeri.

Remaja binaan sanggar ini diberi kesempatan mengajar adik-adiknya. Itulah yang disebut Nadiah sebagai metode M.L.M kebaikan. Karena kebaikan memang harus disebarkan.

Setiap malam markas Cahaya Anak Negeri tidak pernah sepi dari kegiatan belajar mengajar. Ada pelajaran Agama, keterampilan, prakarya, dan organisasi. Melalui Cahaya Anak Negeri, hanya satu keinginan Nadiah dan Andi, anak-anak asuhnya menjadi terampil dan percaya diri, agar mandiri meraih mimpi-mimpinya.