Sukses

Fadli Zon: Utut Adianto Bisa Diajak Kerja Sama, Saya Sudah Kenal Lama

Utut sendiri mengaku belum mengetahui bidang kerja apa yang difokuskan padanya ke depan.

Liputan6.com, Jakarta Wakil ketua DPR Fadli Zon menilai Utut Adianto merupakan sosok yang mudah diajak bekerja sama. Utut yang juga politikus PDIP itu resmi dilantik dalam sidang Paripurna DPR, Selasa siang.

"Saya rasa orang yang bisa diajak kerja sama secara tim. Kenal juga sudah lama," kata Fadli di kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (20/3/2018).

Utut yang juga mantan atlet catur nasional itu duduk di kursi Wakil Ketua DPR yang membidangi pengawasan keuangan nasional. Fadli juga turut bahagia atas pelantikan Utut Adianto.

"Dia juga seorang grand master catur. Saya dengan senang hati," ucap Fadli.

Sementara itu, Utut sendiri mengaku belum mengetahui bidang kerja apa yang difokuskan padanya ke depan. Pembidangan itu, kata dia, harus didiskusikan kembali bersama para pimpinan DPR lainnya.

"Penguatan yang paling penting itu di pos postur anggaran. Kurang lebih itu yang mesti kita mulai dari sisi penerimaan sisi belanja," kata Utut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).

Yang jelas, dengan jabatan yang sekarang Utut akan menempati ruangan baru di lantai 2 Gedung Nusantara 3. Namun, dia mengaku belum menengok ruangan kerjanya.

"Ruangan kabarnya di lantai 2, saya belum nengok, yang penting ruangan itu bagian dari tugas saja," ucap Utut Adianto.

2 dari 2 halaman

2 Tugas untuk Utut

Sementara itu, Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan Utut nantinya akan mendapatkan dua tugas sebagai pimpinan DPR. Tugas tersebut yaitu membidangi Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) dan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR.

Pria yang biasa disapa Bamsoet ini menyatakan BAKN telah diresmikan. Sehingga nantinya badan tersebut dapat memperkuat pengawasan dan penilaian terhadap anggaran negara.

"Ini badan (BAKN) yang lama hilang, kemudian dihidupkan kembali. Kita harapkan dapat memperkuat pengawasan, mitranya dengan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)," jelas Bamsoet.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra