Liputan6.com, Jakarta: Rencana PT Pertamina menaikkan harga elpiji 50 kilogram sebesar 10 persen akhir Juni dan kenaikan bertahap elpiji 12 kilogram membuat konsumen mulai beralih membeli elpiji tiga kilogram bersubsidi. Ini terlihat dari banyaknya agen penjualan elpiji di Jakarta Selatan yang kerap didatangi konsumen ingin menukar tabung elpiji.
Menurut Juru Bicara Pertamina M. Harun, kenaikan harga tak bisa dielakkan karena tahun lalu kerugian penjualan elpiji nonsubsidi untuk tabung 12 dan 50 kilogram mencapai Rp 3,24 triliun.
Pangkal kerugian adalah harga gas elpiji yang dijual Pertamina di bawah nilai perekonomian. Padahal tabung ukuran 12 dan 50 kilogram tak lagi disubsidi pemerintah, sejak tahun 2006. (ARE/ULF)
Menurut Juru Bicara Pertamina M. Harun, kenaikan harga tak bisa dielakkan karena tahun lalu kerugian penjualan elpiji nonsubsidi untuk tabung 12 dan 50 kilogram mencapai Rp 3,24 triliun.
Pangkal kerugian adalah harga gas elpiji yang dijual Pertamina di bawah nilai perekonomian. Padahal tabung ukuran 12 dan 50 kilogram tak lagi disubsidi pemerintah, sejak tahun 2006. (ARE/ULF)