Sukses

Titiek Soeharto, Keluarga Cendana yang Tolak Gabung Partai Berkarya

Menurut Titiek, setiap orang berhak memilih partai tempatnya bernaung.

Liputan6.com, Jakarta - Kader Partai Golkar, Titiek Soeharto, mengatakan enggan bergabung ke Partai Berkarya. Padahal, Partai Berkarya didirikan adiknya, Tommy Soeharto.

"Ah enggak (mau pindah). Saya di sini (Golkar) aja. Selama Golkarnya butuh saya, saya di sini aja. Tapi kalau saya sudah ditendang (bisa saja pindah), ya mudah-mudahan sih enggak," ujar Titiek ditemui di Rakernas Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (22/3) sore.

Sebelumnya, ada kader Golkar yang pindah ke Partai Berkarya. Mantan Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso salah satu contohnya.

Bahkan Priyo akan segera dilantik menjadi Sekjen Partai Berkarya. Terkait masuknya Priyo ke partai besutan adiknya, Titiek mengaku tak tahu. "Saya belum dengar tuh," ujarnya.

Menurutnya, hal itu tak masalah karena setiap orang punya hak menjadi kader parpol tertentu. Titiek menilai, seseorang yang tidak merasa nyaman di parpol sebelumnya, tak masalah jika berpindah partai.

"Kalau memang dia rasa di Golkar sudah sesak jadi mungkin pindah ke partai lain yang lebih leluasalah yang bisa mengembangkan potensinya di sana. Mungkin di sini sudah banyak kader-kader pintar," jelas Titiek.

2 dari 2 halaman

Teka-teki Priyo

Politikus Golkar Priyo Budi Santoso disebut-sebut akan hijrah ke partai pimpinan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, Berkarya.

Priyo belum mau menjawab tegas. Ia memberi sinyal-sinyal sambil berteka-teki.

"Tunggu saja tanggal mainnya. Saya belum bisa menjawab itu," ucap Priyo kepada Liputan6.com, Rabu (21/3/2018).

Dia mengatakan, ingin melapor dulu kepada Ketua Dewan Kehormatan Golkar, BJ Habibie. Selain itu, ada beberapa sesepuh Partai Berlambang Pohon Beringin yang ia ingin temui.

"Saya juga ingin lapor Bang Akbar Tanjung dan Bang Ical. Juga Pak JK, Beliau Ketum yang mengangkat saya sebagai Ketua Fraksi Golkar dan merestui saya menjadi Wakil Ketua DPR," ungkap Priyo.

Terakhir, Priyo juga berencana meminta izin kepada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

"Dan fatsunnya saya juga harus bicara dengan Mas Airlangga, Ketum Golkar sekarang," pungkas Priyo.