Liputan6.com, Jakarta - Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa tujuh saksi untuk mengungkap besi jatuh di proyek pembangunan Rusunawa Pasar Rumput. Jatuhnya besi proyek ini menyebabkan Nenek Tarmiah (54) tewas.
"Sementara ini sudah tujuh orang yang dimintai keterangan. Mereka dari para saksi (yang melihat kejadian) dan lingkup kerja serta staf, serta bagian pengembang," ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Purwanta, Jumat (23/3/2018).
Dia mengatakan, kasus besi jatuh ini sedianya ditangani oleh Polsek Metro Setiabudi. Namun, dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk mempercepat penyidikan.
Advertisement
"Antara hari Senin atau Selasa dilimpahkanya. Tadinya di Polsek Setiabudi sudah memeriksa lima saksi. Setelah diserahkan ke kami ditambah lagi dua saksi. Jadi totalnya tujuh saksi," ujar Purwanta.
"Tambahan itu untuk mengarah ke siapa sih yang penanggung jawab di sini (jatuhnya besi ini). Tambahannya itu saja," dia menambahkan.
Purwanta menduga, ada dua kemungkinan yang menyebabkan besi jatuh di proyek Rusunawa Pasar Rumput. Dia menyebutkan antara human error atau machine error.
"Hasil penyidikan ini apakah ada human error atau machine error, kami lihat seperti itu. Tetapi jelas bahwa ini nanti akan ada tersangkanya," ungkap Purwanta.
Kronologi
Sebuah besi Holo jatuh dari lantai 10 proyek pembangunan Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput RT 05/RW 04, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, sekitar pukul 09.25 WIB. Akibatnya, satu orang warga meninggal dunia.
"Korban Tarminah (perempuan), Jakarta 05 Mei 1964 alamat Tambang II Komplek Polri RT 05 RW 05 Pegangsaan Jakarta Pusat," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bismo Teguh Prakoso, Minggu (18/3/2018).
Berdasarkan keterangan salah seorang saksi bernama Nurhayati, sekitar pukul 09.25 WIB, korban tengah membeli sayuran di tempat saksi. Tiba-tiba sebatang besi Holo dengan panjang sekitar 3 meter jatuh dari proyek yang tengah dikerjakan PT Waskita itu mengenai kepala korban.
"Seketika korban langsung tersungkur dan mengeluarkan darah dari kepala," katanya.
Kemudian, korban langsung dibawa oleh warga bernama Dedy Supriyadi ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) menggunakan bajaj.
"Namun sesampainya di RSCM sekira jam 10.00 WIB oleh dokter jaga RSCM, korban dinyatakan meninggal," katanya.
Polisi tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 09.45 WIB dan melakukan olah TKP. Barang bukti besi langsung diamankan petugas. Lokasi kejadian langsung diberi garis polisi dan dijaga anggota polisi. Saat ini kejadian tersebut masih dalam penyelidikan Polsek Metro Setiabudi.
Advertisement