Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), hadir pada Apel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Satuan Koordinator Wilayah (Satkorwil) Jawa Timur, Jumat (23/3/2018) di Nganjuk.
Berlangsung di Desa Tanjungpeni, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Apel yang bertajuk Kesetiaan dan Susbalan Satkorwil Banser Jawa Timur ini diikuti oleh ribuan peserta anggota Banser dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Gus Ipul yang hadir sebagai Ketua Dewan Pembina Gerakan Pemuda (GP) Ansor memberikan pesan kepada peserta apel untuk patuh terhadap kiai.
Advertisement
"Kami menyampaikan dua pesan. Pertama, sudah sewajarnya bagi Banser yang dilahirkan oleh kiai, patuh terhadap perintah kiai," ujar kandidat nomor urut dua ini.
"Mematuhi kiai adalah harga mati. Apakah saudara siap?," tanya Gus Ipul yang disambut pekik 'Siap' secara serentak oleh ribuan peserta apel.
Gus Ipul menjelaskan, landasan perjuangan Banser untuk mengawal perintah kiai didasarkan pada keikhlasan.
Oleh karenanya, setiap perjuangan itu akan menjadi amal perbuatan yang mendapatkan balasan dari Tuhan.
"Perjuangan Ansor dilandasi dengan keikhlasan. Mari kita niati untuk mengabdi, mendukung, dan membantu perjuangan Nahdlatul Ulama dengan dasar keikhlasan," tegas keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.
"Tulus ikhlas adalah modalnya perjuangan Banser. Selama ini, dimanapun ada kiai, selalu ada Banser. Apalagi, bagian tugasnya selalu yang berat. Tapi, nggak pernah mengeluh," jelasnya.
Pesan kedua, Gus Ipul juga meminta Banser untuk menjadi Banser Zaman Now.
Menurut Gus Ipul, Banser Jaman Now tak hanya harus bisa memanfaatkan teknologi namun juga mampu mengembangkan ilmunya.
"Banser harus terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kita harus melengkapi ketrampilan serta kemampuan untuk menjadi kader yang kompeten," ujar Gus Ipul.
Ia menjelaskan, Banser di dalam kehidupan bernegara tak lantas cukup profesional dalam aktif di kegaiatan kepemudaan ansor saja.
Lebih dari itu, Banser juga harus bisa menciptakan berbagai terobosan dalam berbagai bidang. Utamanya, untuk menciptakan lapangan kerja bagi kalangan muda.
"Kalau mau jadi petani, harus menjadi petani jaman now. Di antaranya dengan menjadi petani organik. Prosesnya memang sedikit lebih mahal. Namun, hasilnya lebih menjanjikan," urai mantab Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.
"Banser harus bisa menyesuaikan dengan zaman namun tak lupa untuk tetap mengawal perintahnya kiai dengan ikhlas. Ini landasan yang harus dijaga oleh banser" tegas salah satu Ketua PBNU ini.
Â
(*)
Â