Liputan6.com, Jakarta Penyidik Polda Metro Jaya hingga kini belum juga mengungkap siapa di balik pembunuhan mahasiswa jurusan Biologi Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori . Jenazah Akseyna ditemukan mengambang di danau UI pada Kamis, 26 Maret 2016.
Kasus itu hingga kini masih menjadi misteri, siapa pembunuh Akseyna. Kepolisian sendiri sudah beberapa kali memeriksa saksi-saksi dan juga melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), namun selama dua tahun ini masih belum juga berhasil mengungkapkannya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis menanggapi perihal kasus ini. Menurut Idham, penyidik masih terus berupaya mengungkap hal ini hingga sekarang.
Advertisement
"Penyidik masih bekerja," ujarnya kepada Merdeka.com, Senin (26/3/2018).
Seperti diketahui, dalam proses penyelidikan seorang teman Akseyna menemukan surat di dalam kamar kos mahasiswa itu. Surat itu awalnya diduga adalah surat wasiat dari Akseyna.
Namun belakangan, seorang grafolog meyakini surat tersebut bukan ditulis Akseyna. Diduga, surat tersebut sengaja ditulis seseorang untuk mengalihkan perhatian polisi agar polisi menyimpulkan Akseyna tewas bunuh diri.
Â
Â
Harapan Keluarga
Mulai dari Kapolda Metro Jaya dijabat Unggung Cahyono, Tito Karnavian, Moechgiyarto, M Iriawan, hingga Idham Azis, hingga kini pengusutan kasus pembunuhan tersebut belum juga terungkap.
Idham mengatakan, bukan hanya kematian Ace, sapaan Akseyna, saja yang ingin diungkap. Seluruh kasus yang belum terungkap pun sedang diusahakan agar selesai.
"Kita juga mau semua kasus bisa terungkap cepat," tegasnya.
Sementara itu, pihak keluarga berharap polisi mengusut tuntas pembunuhan terhadap Akseyna. Terlebih, kasus ini sudah lama berjalan.
"Dari situ kan menerka-menerka kemungkinan siapa pelakunya. Dari pihak keluarga, kami juga melihat tak ada masalah dengan orang lain. Jadi kami lihat kemungkinan besar, karena ada di dalam UI dan lingkungan berada di lingkungan kampus, kalau enggak di dalam kampus ya di kos," ujar ayah Akseyna, Mardoto saat itu.
Reporter: Ronald
Advertisement