Sukses

Jalan PSI sebagai Partai Baru Berebut Simpati Elite Politik

Menurut Qodari, pernyataan PSI itu bentuk menarik perhatian masyarakat luas hingga elite politik.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik Muhammad Qodari mengapresiasi langkah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menyiapkan calon wakil presiden atau cawapres sekaligus kebinet yang mengisi pemerintahan.

Qodari menyebut memang sudah saatnya berbagai kelompok menyampaikan pendapat dan usulannya mengenai cawapres.

"Bagus, sudah saatnya kelompok menyampaikan pendapat dan usulan mereka," kata Qodari saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Senin (26/3/2018).

Menurut dia, pernyataan partai pimpinan Grace Natalie itu sebagai bentuk menarik perhatian masyarakat luas hingga elite politik. Dengan begitu, nama-nama tersebut nantinya dapat dipertimbangkan oleh partai politik atau parpol pengusung.

"Iya tentu (sebagai salah satu marketing) agar diperbincangkan masyarakat, media dan elite. Itu juga menarik simpati berbagai kelompok politik," jelas Qodari.

Untuk nama-nama cawapres, Sekjen PSI Raja Juli Antoni berharap nama-nama yang dijaringnya dapat membantu Jokowi mencari figur yang mumpuni untuk bersanding di pemerintahan kelak.

"Ada 12 nama untuk cawapres yang akan kami rekomendasikan ke Pak Jokowi. Kami berusaha bantu Pak Jokowi inventarisasikan," kata Toni.

Ke-12 nama itu antara lain Ketua Partai Golkar Airlangga Hartanto, pengusaha Chairul Tanjung, mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Menko Maritim Luhut B Pandjaitan, dan mantan Panglima TNI Moeldoko.

Selain itu, ada pula mantan Ketua MK Mahfud MD, pakar E-Commerce Nadiem Makarim, pengusaha Rusdi Kirana, Ketua PBNU Said Aqil, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.

Meski mengusulkan nama cawapres, Toni memastikan semua pilihan sepenuhnya diserahkan pada Jokowi. "Nanti tergantung Pak Jokowi cocoknya ke mana," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Sederet Nama Menteri

Adapun nama-nama menteri yang dirancang PSI adalah sebagai berikut.

Menko Polhukam: Mantan Ketua MK Prof Dr Jimly Asshidiqie dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Menko Perekonomian: Mantan Menkeu Muhamad Chatib Basri dan pengusaha Theodore Permadi Rachmat.

Menko SDM & Kebudayaan: Mantan Mendag Prof Marie Elka Pangestu, Ketum PPP M Romahurmuziy, dan politikus PDIP M Prananda Prabowo.

Menko Kemaritiman: KSAL Laksamana Ade Supandi dan mantan KSAL Laksamana (Purn) Marsetio.

Sekretaris Negara: Mantan Rektor UGM Prof Dr Pratikno dan mantan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

Kepala Bappenas: Ekonom UGM A Tony Prasetiantono, A Prasetyantoko, dan mantan Menkeu Bambang Brodjonegoro.

Menteri Luar Negeri: Mantan Wamenlu Dinno Patti Djalal, Dubes RI untuk Inggris Rizal Sukma dan Retno Lestasi Priansari Marsudi.

Menteri Dalam Negeri: Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar, Mantan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Menkumham: Ahli hukum Todung Mulya Lubis, hakim MK Saldi Isra, dan pakar hukum tata negara Zainal Arifin Mochtar.

Menteri Pertahanan: Agus Harimurti Yudhoyono, eks Seskab Andi Widjajanto, dan pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana.

Menkominfo dan Big Data: Mantan wartawan dan politikus Hanura M Arief Suditomo, anggota Dewan Pers Nezar Patria, Politikus Golkar Meutya Hafid, dan Rosiana Silalahi.

Menkeu: Ekonom Aviliani, Kepala BKPM Thomas Lembong, ekonom Arianto A Patunru dan eks Direktur BEI Friderica Widyasari.

Menteri BUMN: Rini Sumarno, Rhenald Kasali, Ari Perdana, dan Arnes Lukman.

Menteri UKM: Ekonomi Kreatif, Startup, dan Pemuda: Pemred NET TV Wishnutama, Produser film Mira Lesmana dan Bernhard Subiakto.

Menteri Perindustrian: Ekonom Faisal Basri, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, dan Ilham Akbar Habibie.

Mendag: Hariyadi Budi Santoso, Nur Harjanto, M Lutfi dan Arief Budimanta.

Menteri Ketenagakerjaan: Politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka, Velis Vernando, dan aktivis buruh Wahyu Susilo.

Menteri Infrastruktur, Agraria, Tata Ruang dan Kepala BPN: Basuki Hadimuljono, Dwi Soetjipto, politikus Demokrat Mulyadi.

Menteri Perumahan: Politikus PDIP Charles Honoris, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan Gregorius Antar.

Menteri Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perubahan Iklim: Agus Sari, aktivis perempuan Nurul Almy, aktivis lingkungan Silverius, dan Alue Dohong.

Menteri Agama: Abdul Mukti, Nadirsyah Hosen, Khataib Aam PBNU Yahya Cholil, dan Lukman Hakim Saifudin.

Menkes: Nila F Moeloek, dr Lie Agustinus, Mariya Mubarika dan dr Shannaz.

Mensos dan Mitigasi Bencana: M Alfatih, Rahmawati Husein, dan Nihayatul Wafiroh.

Menteri Kesetaraan Gender, Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak: Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari, Alissa Wahid, politikus PKB Luluk Nur Hamidah, aktivis anak Seto Mulyadi dan Neng Dara Affiah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Hilmar Farid, M Sayuti, dan Muhadjir Effendy.

Menristekdikti: AA GN Ari Dwipayana, Syafiq Hasyim, dan Sulfikar Amir.

Menpora: Erick Tohir, Budi Karya Sumadi, Desi Arryani, dan eks pemain bulu tangkus Susi Susanti.

Mendes PDTT: Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko, Bupati Batang Yoyok Riyo dan Arie Sujito.

Menteri Pariwisata: Peter F Gontha, Elia Massa Manik, menteri ESDM Ignasius Jonan dan Umar Hadi.

Sekretaris Kabinet: Politikus PDIP Pramono Anung, Sandra Hamid dan Politikus Golkar Rizal Mallarangeng.

Kepala Staf Kepresiden: Politikus PDIP Maruarar Sirait dan Najwa Shihab.