Liputan6.com, Jakarta - Sekolah Dasar (SD) Bosowa Bina Insani Kota Bogor menjadi korban penipuan agen travel dengan modus study tour. Akibatnya, sebanyak 23 siswa gagal berangkat ke Singapura.
Padahal, masing-masing siswa sudah membayar Rp 7 juta untuk biaya perjalanan dan menginap selama tiga hari di negara yang dijuluki Kota Singa ini.
Baca Juga
Guru dan orangtua siswa pun akhirnya melaporkan agen perjalanan tersebut ke Polresta Bogor Kota agar aksi penipuan tersebut diproses secara hukum.
Advertisement
"Setelah menerima laporan, pelaku kita pancing agar datang ke sekolah tersebut," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Ulung Sampurna Jaya, Selasa (27/3/2018).
Pelaku bernama Tatan Gumilar selaku Direktur Impact, sebuah agen perjalanan yang berkantor di Karawang itu, akhirnya ditangkap polisi atas dugaan penipuan.
Ulung mengatakan, puluhan anak semestinya berangkat ke Singapura Senin 26 Maret 2018. Selain berwisata, di negara tersebut para siswa juga dijadwalkan berkunjung ke Madrasah Al-Ma'arif Al Islamiah. Namun menjelang keberangkatan, tidak ada kejelasan dari pihak penyelenggara.
"Waktu itu alasannya berbelit-belit," kata Ulung.
Â
Â
Sulit Dihubungi
Dugaan penipuan oleh penyelenggara semakin menguat saat pihak sekolah maupun orangtua siswa sulit menghubungi penanggung jawab tersebut.
"Merasa ditipu orangtua siswa akhirnya lapor polisi," ucap Ulung.
Kepada penyidik, tersangka mengaku sudah dua kali melakukan penipuan dengan modus yang sama, yakni di Karawang dan Kota Bogor.
"Alasannya perusahaannya bubar, jadi study tour gagal," kata dia.
Tak hanya itu, saat dikonfirmasi oleh kepolisian bahwa pihak Madrasah Al-Ma'arif Al Islamiah Singapura juga membantah bakal dikunjungi siswa SD Bina Insani.
"Setelah dikonfirmasi ke sekolah itu tidak ada jadwal kunjungan dari Bina Insani," terang Ulung.Â
Advertisement