Sukses

Airlangga Disebut Layak Jadi Cawapres Jokowi karena Alasan Ini

Menurut Faisal, secara teknis Airlangga Hartarto memiliki kapasitas yang memadai untuk melakukan gebrakan baru di sektor Industri.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto diisukan siap menjadi cawapres Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019. Munculnya nama Airlangga ini mendapat respons positif. Menteri Perindustrian ini diyakini mampu membawa industri Indonesia ke arah yang lebih baik.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Muhammad Faisal mengatakan, saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki fokus dalam membangun industri manufaktur. Di mana dalam dua dekade terakhir, kontribusi industri manufaktur terhadap pertumbuhan ekonomi menurun.

"Saya pikir yang kita butuhkan yang menjadi konsen saya saat ini adalah pembangunan industri manufaktur. Itu yang kita butuhkan supaya kita tumbuh di atas 5 persen, dan itu yang lebih dari dua dekade kita mengalami deindustrialisasi," ujar Faisal di Hotel Mercure, Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Menurut Faisal, secara teknis Airlangga memiliki kapasitas yang memadai untuk melakukan gebrakan baru di sektor Industri. Namun, selama jadi Menteri Perindustrian belum bisa melakukan banyak perubahan, karena banyak kebijakan yang bersinggungan dengan kementerian lain.

"Tapi misalnya jadi Wapres bisa mengawal agenda industrialisasi, maka itu akan menjadi acuan bagi menteri-menteri di bawahnya. Karena permasalahan industri itu bukan di Kemenperin saja tapi di luar Kemenperin, jadi tidak bisa hanya diselesaikan Kemenperin saja," jelasnya.

 

2 dari 2 halaman

Memajukan Sektor Industri

Faisal menambahkan, persoalan industrialisasi merupakan persoalan serius. Untuk itu, jika Presiden Jokowi maju untuk kedua kalinya, diharapkan mempertimbangkan rekan kerja yang memiliki kemampuan memajukan sektor Industri.

"Satu ancaman yang serius ke depannya. Kalau ada orang yang paham tentang industri manufatur seperti Pak Airlangga yang bisa mendampingi Pak Jokowi, dia bisa beri masukan agar industri manufaktur menjadi prioritas utama ke depan, sebagaimana Pak Jokowi sekarang memprioritaskan infrastruktur," tandasnya.

Reporter: Anggun P Situmorang