Sukses

Sambangi Universitas Islam Malang, Jokowi Bicara Islam Nusantara

Saat tiba, Jokowi langsung disambut Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.

Liputan6.com, Malang - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyambangi Universitas Islam Malang (Unisma) di Malang, Jawa Timur, pada Kamis pagi. Kunjungan ini masih dalam rangkaian perjalanan Presiden di Jawa Timur.

Pantauan di lokasi, Jokowi tiba sekitar pukul 09.00 WIB. Ia terlihat mengenakan setelan jas biru tua. Saat tiba, Jokowi langsung disambut Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.

Kemudian, Jokowi langsung diarahkan menuju Gedung Bundar Al Assyari. Di dalam gedung itu, Jokowi disambut tepuk tangan meriah para tamu dan ratusan mahasiswa. Sementara Jokowi terlihat menyapa sejumlah tamu undangan yang hadir.

Rencananya, Jokowi bersama rombongan menteri akan meresmikan Gedung Bundar Al Assyari dan Gedung Pusat Umar bin Khattab, sekaligus menjadi pembicara kuliah tamu luar biasa bertemakan "Islam Nusantara dan Keutuhan NKRI untuk Mewujudkan Indonesia Damai".

2 dari 2 halaman

Bagi-Bagi Sertifikat

Sebelumnya, Presiden Jokowi kembali membagikan sertifikat tanah milik rakyat. Kali ini Jokowi membagikan sertifikat kepada 5.153 warga di wilayah Malang, Jawa Timur.

Dalam sambutannya di acara ini, Jokowi sempat meminta warga mengangkat tinggi-tinggi sertifikat yang telah diterima. Kemudian Jokowi menghitungnya satu per satu. Jokowi mengaku sengaja menghitung jumlah sertifikat agar tidak dianggap sebagai pembohongan atau pengibulan.

"Kalau tidak dihitung seperti itu, nanti ada yang bilang itu hanya pengibulan, yang dibagi cuma yang di depan," kata Jokowi dalam sambutannya di GOR Ken Arok, Malang, Jawa Timur, Rabu (28/3/2018).

Menurut Jokowi, pihaknya tetap akan menjalankan program pembagian sertifikat tanah bagi rakyat. Untuk tahun ini, kata dia, pemerintah menargetkan 7 juta sertifikat tanah bisa diserahkan untuk rakyat. Sementara pada 2019 mendatang, Jokowi mengaku menargetkan 9 juta sertifikat tanah.

"Karena dari 126 juta sertifikat yang diberikan kepada masyarakat, sampai hari ini baru 52 juta sertifikat. Separuhnya saja belum ada," ucap Jokowi.