Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara Pembukaan Konsolidasi Nasional 2018 Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) di Jakarta Selatan. Dia memuji apa yang sudah dilakukan KNRP selama 12 tahun ini.
"Ketika ditanya berasal dari mana yang ada di sini, semua menjawab dari seluruh Indonesia. Ini yang namanya small the giant, kecil tapi raksasa. Kecil tapi prestasinya Rp 250 miliar berhasil dikirimkan dalam 12 tahun ke Palestina," ujar Anies di lokasi, Jumat (30/3/2018).
Baca Juga
Menurut dia, konsolidasi KNRP 2018 ini perlu dilakukan untuk memastikan berada di arah dan tujuan yang sama, juga seluruh rangkaian ini menuju titik yang sama.
Advertisement
"Kita sudah lihat 12 tahun perjalanan KNRP, masyarakat Palestina merasakan kehadiran Indonesia. Dan apa yang dilakukan KNRP ini salah satu amanat konstitusi," ucap Anies.
Anies mengatakan, dia yang berseragam mempunyai tanggung jawab konstitusional. Tetapi, KNRP tidak berseragam tetapi membawa nama Indonesia.
Anies menilai, ada tiga hal yang membuat KNRP bisa tetap melakukan tugasnya selama 12 tahun dan untuk seterusnya.
"Yang pertama, kekuatannya adalah kekuatan institusional. Kalau institusional Kalau kekuatan institusional, personel boleh ganti, tapi karya dan kiprah tetap. Suatu saat KNRP akan berhenti bekerja, kenapa? Karena Palestina sudah merdeka," ucap Anies.
Dia menyebut, kegiatan institusional menjadi penting di dalam organisasi seperti KNRP ini.
"Dan salah satu hal yang sering terlewatkan di dalam organisasi-organisasi apalagi yang berbasis keagamaan adalah kekuatan institusional. Kalau kita ini institusi biasanya dipikirkan. Kalau institusional seperti ini jangkanya panjang," papar Anies.Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
2 Hal Lainnya
Lalu yang kedua, lanjut Anies adalah time frame. Dia membayangkan organisasi seperti KNRP ini memiliki time frame yang tidak bisa dirumuskan. Karena, tidak pernah tahu kapan Palestina akan bebas dan merdeka.
"Tetapi perjuangan ini membutuhkan stamina, stamina fisik, stamina moral, stamina intelektual karena panjang. Dalam berbicara kasus Palestina dan sekelilingnya, sejarah sudah menunjukkkan, umurnya bukan tahunan, dekade, abad, tapi sudah melewati milenium. Karena itu ketika organisasi ini hadir, maka bayangkan time framenya panjang," ucap dia.
Lalu yang ketiga, lanjut Anies, Konsolidasi KNRP 2018 ini membutuhkan semangat gerakan. Karena, KNRP itu bukan mengajarkan, mendidik, tetapi menggerakkan.
"Dalam dunia pendidikan, itu tingkatan paling tinggi. Tingkatannya pengaja, pendidik, inspirator, dan penggerak. Penggerak paling ujung. Karena kalau penggerak, yang dikatakan diikuti," kata dia.
Dan menurut Anies, di dalam menggerakkan itu membutuhkan persyaratan. "Salah satu persyaratan yang paling mendasar itu amanah, percaya. Tidak mungkin orang bisa menjalani kalau tidak ada kepercayaan," jelas Anies.
Â
Advertisement