Liputan6.com, Jakarta - Nyak Sandang, nasionalis dari Aceh yang pernah ikut menyumbang hartanya agar Indonesia dapat membeli pesawat pertama, sangat berterima kasih atas fasilitas nomor satu yang diberikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi selama ia dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Nyak Sandang telah menjalani operasi katarak di RSPAD. Operasi katarak merupakan salah satu dari tiga permintaannya kepada Jokowi saat bertemu di Istana beberapa waktu lalu.
Menurut penuturan perwakilan keluarga, Maturidi, Nyak Sandang sangat bahagia dengan fasilitas yang ada di rumah sakit tersebut. Bahkan ia sempat bertanya apakah ia sedang berada di surga.
Advertisement
Selama dirawat di rumah sakit, Nyak Sandang juga merindukan rumahnya di Aceh. Pihak keluarga pun selalu menanyakan kapan Nyak Sandang akan kembali ke Aceh.
"Memang Beliau rindu (keluarga di Aceh). Namun Beliau juga sangat menikmati fasilitas yang diberikan Presiden di RS, itu luar biasa. Bahkan pernah diucapkan Beliau, 'Apakah ini surga?' Saya bilang, 'Ini surga dunia'," tutur Maturidi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (31/3/2018).
Mengenai fasilitas apa saja yang didapatkan Nyak Sandang di RSPAD, dia mengatakan ruangan yang ditempati bak kamar hotel bintang lima. Nyak Sandang dirawat di ruang Nomor 205 Paviliun Kartika lantai dua.
"Yang jelas ini tempatnya nyaman sekali, seperti hotel bintang lima. Terus keadaannya di dalam ruangan aman, nyaman dan luar biasa. Terima kasih, Bapak Presiden," ucapnya.
Jokowi Tetap Memantau
Selain memberikan fasilitas nomor wahid, Jokowi juga tetap memantau kondisi Nyak Sandang melalui stafnya. Setelah selesai operasi katarak beberapa waktu lalu, ada utusan dari Istana yang datang menemui Nyak Sandang.
Saat ini Nyak Sandang tak boleh bertemu langsung dengan awak media karena tak dibolehkan pihak rumah sakit sesuai dengan SOP yang berlaku.
"Keluarga bukan tidak membolehkan, tapi membatasi. Karena kalau datang ramai-ramai Beliau bisa kaget. Beliau masih capek. Dia paling suka bercerita, tapi setelah itu capek," jelas Maturidi.
Â
Reporter: Hari Ariyanti
Advertisement