Liputan6.com, Pacitan Jalan Pantai Selatan (Pansela) Jawa memiliki panjang 1.604 km yang membentang menyusuri garis tepi Pantai Selatan dari wilayah Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga Jawa Timur. Jalan yang dulu dikenal sebagai Jalan Lintas Selatan ini selama ini kondisinya kurang mulus. Akibatnya, keamanan dan kenyamanan pengguna jalan masih belum maksimal.
Untuk menangani masalah tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini tengah menyelesaikan pembangunan jalan Lintas Pantai Selatan (Pansela) Jawa. Pembangunan ini juga dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Selatan Jawa serta mengurangi kesenjangan dengan kawasan Pantai Utara Jawa (Pantura) yang lebih maju.
Kondisi jalan Pansela yang baik juga mendukung pengembangan kawasan wisata di Pacitan yang terkenal dengan pantai dan goa yang eksotik, seperti Pantai Soge dan Goa Gong. Walaupun kondisi jalan sudah mulus, tetapi kehati-hatian para pengendara tetap diperlukan.
Advertisement
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa penanganan jalan Pansela Jawa terus dilakukan guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jalan. Hasilnya pun terlihat dengan semakin baiknya kondisi ruas jalan ini sekarang.
“Ruas Jalan Pansela di Pacitan sudah semakin baik dengan 2 jalur dan lebar 7 meter. Tanjakan yang ada juga cukup lebar sehingga nyaman dilalui. Ruas ini bisa menjadi jalur alternatif untuk mudik, sekaligus sebagai jalur wisata di Selatan Jawa yang sangat prospektif,” ujarnya saat meninjau kondisi jalan Pansela di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Jumat (30/3/2018).
Salah satu ruas jalan Pansela yang telah selesai pembangunannya adalah ruas Giriwoyo-Duwet sepanjang 23,7 km. Pelaksanaannya dilakukan dengan kontrak multi years 2015-2017 melalui program Regional Road Development Project (RRDP) yang didanai oleh Islamic Development Bank (IDB) dengan nilai Rp 192 miliar.
Pekerjaan dimulai pada Oktober 2015 dan telah selesai akhir 2017 dengan biaya Rp 203 miliar. Saat ini masih dalam masa pemeliharaan oleh kontraktor PT. Hutama Karya hingga Desember 2019.
Warga pun antusias dengan pembangunan jalan itu. Menurut salah seorang warga, ia sangat senang ruas Jalan Lintas Pansel Jawa diperbaiki karena sebelumnya harus berputar melalui jalan lain sejauh empat km.
Dalam kunjungannya, Menteri Basuki juga meninjau Jembatan Grindulu yang dibangun sejak tahun 2015 dan telah rampung Desember 2017 atau lebih cepat dari rencana semula tahun 2018. Jembatan Grindulu membentang di ruas Jalan Pantai Selatan (Pansela) antara Ploso-Sirnoboyo, di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Selain itu, keberadaan jalan akses menuju Pelabuhan Barang dan Niaga di Desa Kembang, Kecamatan Pacitan akan mendukung pertumbuhan ekonomi Pacitan khususnya dan kawasan Selatan Jawa pada umumnya. Jembatan Grindulu memiliki panjang 750 meter dan menghabiskan anggaran Rp 211 miliar oleh kontraktor PT. Nindya Karya.
Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Kepala BBPJN VIII Ketut Dharmawahana, Kepala BBWS Bengawan Solo Charisal A. Manu, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
(*)