Sukses

Alumni 212 Laporkan Sukmawati soal Puisi Kontroversial 'Ibu Indonesia'

Alumni 212 ini menilai puisi yang dibacakan putri Bung Karno itu sangat menyakiti hati umat Muslim.

Liputan6.com, Jakarta - Belasan anggota perwakilan Persaudaraan Alumni (PA) 212 menyambangi Kantor Bareskrim Polri di Kawasan Gambir, Jakarta Pusat. Kedatangan mereka bertujuan melaporkan dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan Sukmawati Soekarnoputri atas puisinya berjudul "Ibu Indonesia".

"Kalau ditanya tujuannya saya mendapat amanah. Selaku Sekjen Pembela Imam Besar Habib Rizieq dan Alumni 212, saya ingin melaporkan Ibu Sukmawati atas puisinya," kata salah seorang perwakilan, Dedi Suhardadi, disambut gema takbir oleh anggota PA 212, Rabu (4/4).

Pihaknya menilai puisi yang dibacakan putri Bung Karno itu sangat menyakiti hati umat Muslim.

"Sebagai umat Islam itu sangat menyakitkan," tegas dia.

Pantauan di lokasi, mereka datang sekitar pukul 14.45 WIB. Sepanjang hari ini, Bareskrim Polri terhitung sudah menerima tiga laporan serupa.

Laporan pertama dari perwakilan Tim Pembela Ulama Advokat, Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia, dan Forum Anti-Penodaan Agama.

Diketahui, para pelapor melaporkan Sukmawati atas dugaan penistaan agama. Pasal yang disangkakan adalah 156 dan 156a KUHP.

2 dari 2 halaman

Sukmawati Minta Maaf

Sementara itu, Sukmawati Sukarno Putri meminta maaf kepada umat Islam yang tersinggung atas puisi karyanya yang berjudul "Ibu Indonesia", yang dibacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Sukmawati meminta maaf lantaran puisinya menuai pro dan kontra.

"Karena karya sastra dari puisi 'Ibu Indonesia' telah memantik kontroversi di berbagai kalangan. Baik pro dan kontra, khususnya kalangan umat Islam. Dengan ini dari lubuk hati yang paling dalam, saya mohon maaf lahir dan batin kepada umat Islam Indonesia, khsususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi 'Ibu Indonesia'," kata Sukmawati sambil meneteskan air mata di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).

Sukma menegaskan, tidak ada niat menghina umat Islam di balik puisi itu.

"Saya mewakili pribadi, tidak ada niatan untuk menghina umat Islam Indonesia dengan Puisi Ibu Indonesia," kata Sukmawati di Restoran Warung Daun, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).

Sukmawati mengatakan, dirinya adalah seorang muslim yang bersyukur dan bangga dengan Islam. Dia juga menuturkan dididik oleh ayahnya, Sukarno, dengan jiwa Islam.

"Saya adalah seorang muslimah yang bersyukur dan bangga akan keislaman saya," kata Sukmawati.

Menurut dia, sang ayah merupakan tokoh Muhammadiyah. Sukarno, kata Sukmawati, juga mendapatkan gelar dari Nahdlatul Ulama sebagai Waliyul Amri Ad Dharuri Bi Assyaukah (pemimpin pemerintahan di masa darurat yang kebijakan kebijakannya mengikat secara de facto dengan kekuasaan penuh).