Fokus, Jakarta - Premium sedang dalam pengiriman. Tulisan ini menyambut para pengendara yang ingin mengisi bahan bakar minyak jenis premium alias BBM bersubsidi di SPBU Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat ini.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Kamis (5/4/2018), sejak awal April pasokan bbm jenis premium menjadi langka di sejumlah SPBU. Hal tersebut membuat para pengendara kecewa dan terpaksa menggunakan bbm jenis lain yang harganya lebih mahal dari bbm bersubsidi.
Tak hanya di Jakarta, kelangkaan bbm jenis premium juga terpantau di Kota Semarang, Jawa Tengah. Pihak SPBU di Kota Semarang mengatakan jika biasanya SPBU mendapat jatah 8000 liter premium setiap harinya. Mulai hari ini pihak Pertamina memberikan stok 8000 liter premium untuk lima hari.
Advertisement
"Sekarang dijatah jadi 8Â liter untuk lima hari," ujar petugas SPBU Agus Pambudi.
Terkait kelangkaan bbm jenis premium di sejumlah SPBU, Menteri ESDM Ignatius Jonan sudah melakukan teguran pada pihak pertamina sebagai pihak pemasok.
"Kita sudah minta Pertamina harus tetap menyalurkan premium. Kalau misalkan mau menjual Pertalite, mestinya pakai cara lain supaya masyarakat memang secara sukarela beralih ke Pertalite kan. Kalau mau loh. Bukan dengan cara mengosongkan pasokan premium. Sudah ditegur keras sekali dan segera. Dan kalau nanti misalkan Pertamina kita akan kenakan sanksi lah," ujar Menteri ESDM Ignatius Jonan.
Sementara itu, ketika dimintai konfirmasi pihak Pertamina membantah terjadinya kelangkaan bbm jenis premium di sejumlah wilayah. Selain itu, mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian, dan harga jual eceran bahan bakar premium termasuk jenis bahan bakar penugasan yang tidak wajib di distribusikan di wilayah Jawa, Madura dan Bali.