Sukses

Aksi Tuntut Puisi Sukmawati, Ini Skenario Pengamanan Polisi

Argo mengatakan pihaknya akan menyiapkan pengalihan arus selama unjuk rasa soal puisi Sukmawati.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah massa dari berbagai elemen masyarakat akan menggelar unjuk rasa terkait pembacaan puisi Sukmawati Soekarnoputri yang dianggap melecehkan agama Islam. Terkait aksi itu, pihak kepolisan siap melakukan pengawalan.

"Estimasi pengunjuk rasa 1.000 orang. Nanti akan disiapkan pengamanan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (5/4/2018).

Walaupun sudah menerima surat pemberitahuan terhadap aksi menuntut Sukmawati tersebut, Argo tidak menyebutkan berapa personel yang akan diturunkan untuk mengamankan jalannya aksi tersebut.

"Personel masih dalam perhitungan, ya kita sesuaikan kekuatan dalam aksi itu, untuk lokasi jalur dan titik kumpul akan kita koordinasikan," kata Argo.

Lebih lanjut Argo mengungkapkan, untuk pengalihan arus pihaknya telah menyiapkan beberapa opsi. Salah satunya adalah pengalihan arus. Namun, polisi akan lakukan itu melihat situasi di lapangan.

"Pengalihan arus situasional sesuai lapangan," Argo menandaskan.

 

2 dari 2 halaman

Singgung Umat Islam

Sebelumnya, massa yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni 212 akan menggelar unjuk rasa hari ini. Unjuk rasa digelar mulai dari Masjid Istiqlal menuju Gedung Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat.

Perwakilan Persaudaraan Alumni 212, Dedi Suhardadi, mengatakan ujaran puisi Sukmawati mencederai hati umat Islam. Pasalnya, dia menyinggung soal cadar dan azan dalam puisinya.

Menurut Dedi, azan adalah alunan yang sangat merdu dan tak ada bandingnya dengan apa pun. Hal serupa juga berlaku pada cadar, yang bagi muslimah merupakan syariat menutup aurat.

"Saya kira bagi Anda yang muslim sakit enggak? Sakit!" tanya Dedi sambil diikuti gema takbir simpatisan. Dia meminta polisi segera menindaklanjuti laporan terhadap Sukmawati.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: