Liputan6SCTV, Jakarta - Skandal kebocoran data pengguna Facebook yang bocor membengkak hingga 87 juta pengguna. Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Jumat (6/4/2018), hal ini diungkapkan Chief Technology Officer Facebook, Mike Schroepfer, lewat laman situs Facebook, Rabu, 4 April 2018.Â
Yang mengagetkan, dari 87 juta data pengguna bocor, data pengguna Facebook Indonesia turut bocor dan bertengger di urutan tiga dengan jumlah satu juta lebih, di bawah Amerika Serikat dengan 70,6 juta data, dan Filipina dengan 1,1 juta data.
Terkait hal tersebut, Facebook Indonesia memenuhi panggilan Menkominfo Rudiantara. Hasil pertemuan, Facebook diminta patuh pada aturan yang berlaku di Indonesia dan diwajibkan berkoordinasi dengan polisi menyangkut penyalahgunaan data pribadi. Facebook pun diminta menutup aplikasi yang menyebabkan kebocoran data. Facebook terancam sanksi administratif dan pidana.
Advertisement
Mulai Senin, 9 April besok, Facebook akan menambahkan sebuah tautan di atas news feed, untuk memberitahu pengguna, aplikasi apa saja yang mereka gunakan dan informasi apa yang dibagi dengan aplikasi itu.
Pengguna bisa menghapus aplikasi yang tidak mereka inginkan. Pengguna juga akan diberitahu, jika ternyata data mereka telah terbagi dengan cara tidak sepatutnya oleh Cambridge Analytica. Selain itu, Facebook juga menghapus pilihan pencarian pengguna menggunakan nomor telepon atau alamat e-mail.