Liputan6.com, Mataram Untuk mendukung perkembangan pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya Lombok dan Sumbawa, PT Angkasa Pura I (Persero) mengadakan focus group discussion (FGD) Collaborative Destination Development (CDD) dengan tema “Establishing Lombok Sumbawa as World Renowned Tourism Destination" bersama Gubernur NTB, Pemerintah Daerah Provinsi NTB, Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan, Walikota, ASITA, Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI), perwakilan maskapai, dan pelaku bisnis pariwisata pada Kamis (5/4) di Golden Palace Hotel Lombok, Mataram.
CDD merupakan program yang diinisiasi Angkasa Pura I sejak 2015 berupa forum kolaborasi berbagai pemangku kepentingan industri pariwisata nasional dan daerah agar bersama-sama mengembangkan sektor pariwisata dan melaksanakan pelayanan pariwisata di wilayah kerja Angkasa Pura I. Upaya ini dilakukan untuk membantu pemerintah pusat dalam mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara secara nasional sebesar 20 juta orang pada 2019.
Bagi Provinsi NTB kegiatan CDD ini diharapkan dapat mendukung tercapainya target kunjungan 4 juta wisatawan pada tahun 2018 dan 1 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2025 melalui Bandara Internasional Lombok yang dicanangkan bersama pada penyelenggaraan CDD bertema “1 Million Foreign Tourist Arrival to Lombok Sumbawa in 2025” pada 10 Desember 2015 yang lalu.
Advertisement
“Angkasa Pura I berkomitmen untuk mendorong kunjungan wisatawan di Tanah Air melalui kegiatan CDD yang rutin dilaksanakan di wilayah kerja perusahaan sejak tahun 2015. Kegiatan CDD ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara stakeholder pariwisata, merangsang percepatan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata, dan mampu menjadikan destinasi wisata Lombok-Sumbawa menjadi destinasi wisata dunia,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.
Terkait dengan percepatan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata, Angkasa Pura I tengah melakukan peningkatkan fasilitas pelayanan di Bandara Internasional Lombok seperti perluasan apron timur dan barat yang dapat menampung sebanyak 4 pesawat wide body, penataan drop dan pick up zone, penataan lantai 3 gedung terminal menjadi ruang tunggu keberangkatan, serta penambahan 2 garbarata dan perpanjangan koridor terminal menuju parking stand.
Selain itu, pada 2017 lalu telah dilakukan beautifikasi di area terminal untuk meningkatkan kenyamanan penumpang seperti pembenahan toilet, pembenahan smoking area dan penataan taman landscape.
Pada penyelanggaraan CDD di Lombok pada tahun 2015 yang lalu menghasilkan beberapa komitmen antar stakeholder dalam meningkatkan pariwisata Lombok Sumbawa seperti mempromosikan Lombok sebagai destinasi tujuan Wisata Halal Dunia dalam skala nasional dan internasional, penyiapan promosi dan penjualan paket-paket wisata oleh ASITA, pembangunan infrastruktur hotel dan promosi MICE oleh PHRI, serta kesiapan menerima kunjungan 1 juta wisatawan mancanegara melalui Bandara Internasional Lombok pada tahun 2025.
Pada tahun 2017 lalu, jumlah wisatawan Lombok-Sumbawa mencapai 3,5 juta wisatawan atau meningkat 14% jika dibandingkan pada tahun 2016 yang hanya 3 juta wisatawan. Sebagai informasi, trafik penumpang domestik dan internasional di Bandara Internasional Lombok pada tahun 2017 mencapai 3,58 juta penumpang atau tumbuh 4,92% jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 3,42 juta penumpang.
Trafik penumpang internasional di Bandara Internasional Lombok pada tahun 2017 lalu tercatat mencapai 310.712 penumpang atau meningkat 17,40% jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 246.666 penumpang. Sedangkan penumpang domestik pada tahun 2017 lalu tercatat mencapai 3,14 juta penumpang atau meningkat 3,67% jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 3,03 juta penumpang.
Adapun jumlah pergerakan pesawat di Bandara Internasional Lombok juga terus mengalami pertumbuhan. Sepanjang tahun 2017 tercatat 37.684 pergerakan pesawat di Bandara Internasional Lombok atau tumbuh 2,01% jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 36,943 pergerakan pesawat baik domestik maupun internasional.
“Melihat pertumbuhan penumpang dan potensi wisata yang dimiliki, kami optimis dapat membantu memenuhi target 4 juta wisatawan di tahun 2018 yang ditetapkan oleh Dinas Pariwisata NTB dan 1 juta wisatawan mancanegara tahun 2025 dari Bandara Internasional Lombok. Salah satu program yang kami berikan kepada maskapai penerbangan untuk meningkatkan trafik pesawat, baik domestik dan internasional dari dan menuju Lombok, yaitu dengan memberikan insentif landing fee sebesar 50% selama 6 bulan serta free biaya promosi di bandara selama 1 bulan untuk menstimulus maskapai agar mau membuka rute baru,” tambah Faik Fahmi.
Dengan kolaborasi yang baik antara Angkasa Pura I sebagai operator bandara sekaligus pintu gerbang wisatawan menuju Lombok, maskapai sebagai pembawa penumpang, pelaku bisnis pariwisata, dan dukungan Pemerintah tingkat Nasional dan Daerah diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian dan pariwisata di Provinsi NTB.
(*)