Sukses

Top 3 News Hari Ini: Motif Wakapolres Lombok Tengah Tembak Adik Ipar

Top 3 news hari ini, penembakan yang dilakukan Wakapolres Lombok Tengah Kompol Fahrizal kepada adik iparnya, diduga keduanya terlibat pertengkaran.

Liputan6.com, Medan - Top 3 news hari ini, penembakan yang dilakukan Wakapolres Lombok Tengah Kompol Fahrizal terhadap adik iparnya diduga akibat terlibat pertengkaran.

Adu mulut bermula saat Kompol Fahrizal yang tengah mengajukan cuti, pulang ke rumahnya di Medan, Sumatera Utara untuk menengok ibunya. Usai menembak sang adik, Kompol Fahrizal langsung menyerahkan diri.

Hingga kini Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) masih menyelidiki motif di balik penembakan tersebut. 

Selain penembakan di Medan, kabar lainnya yang hingga kini paling banyak disorot soal pemecatan dr Terawan.

Siapakah dr Tewaran? Bernama lengkap Terawan Agus Putranto, dr Terawan merupakan Kepala RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Namanya mencuat seiring dugaan pelanggaran etik kedokteran yang dilakukannya lewat terapi brain washing melalui media diagnostik Digital Substraction Angiography (DSA).

Selain kasus dr Terawan, puisi Sukmawati Soekarnoputri yang berjudul "Ibu Indonesia" juga tak kalah menyita perhatian. Dinilai sejumlah pihak, puisinya dianggap telah menista dan melecehkan Islam.

Meski putri dari Proklamator Bung Karno itu telah meminta maaf dan mengklarifikasi tidak ada niatan untuk menghina agama manapun lewat puisinya, sekelompok massa menggelar aksi demo agar kasus puisi tersebut terus diusut.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News Hari Ini:

1. Kronologi Kompol Fahrizal Tembak Mati Adik Iparnya

Insiden penembakan adik ipar oleh Wakapolres Lombok Tengah itu terjadi saat ia dan istrinye membesuk ibunya yang baru sembuh. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Terlibat pertengkaran dengan adik ipar, Wakapolres Lombok Tengah Kompol Fahrizal menembak mati adik iparnya saat menjenguk ibunya di Medan Tembung, Sumatera Utara. Usai menembak iparnya, perwira polisi ini kemudian menyerahkan diri.

Awal kejadian, Kompol Fahrizal yang sedang cuti dari bertugas sebagai Wakapolres di Lombok Tengah, pulang ke rumah orangtua di Jalan Tirtosari, Medan Tembung, untuk menjenguk sang ibu. Tidak diketahui penyebabnya, Fahrizal dan Jumingan lalu terlibat pertengkaran.

Hingga tetangga mendengar letusan senjata api, lalu ditemukan Jumingan sudah tewas di tempat. Usai menembak sang ipar, Fahrizal mengaku tidak menyesal.

Selengkapnya...

2. Prabowo: Saya Sudah 3 Kali Diterapi Dokter Terawan

Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebelum Rakernas Bidang Hukum dan Advokasi di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (5/4). Pertemuan tertutup itu rencananya membahas strategi pencalonan Prabowo pada Pilpres 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ikut angkat bicara soal dokter Terawan Agus Putranto yang dipecat Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Mantan Danjen Kopassus ini juga bercerita bagaimana dulu dia pernah berobat kepada dokter Terawan. Kala itu, Prabowo mengaku mengidap penyakit vertigo.

"Alhamduliah saya sekarang bisa tiga jam pidato, kalau dikasih kopi bisa lima jam pidatonya, tapi kalau enggak ada wartawan bisa lebih lama lagi pidatonya. Kalo sekarang ada kalian saya harus hati-hati pidatonya, harus sopan," imbuh Prabowo.

Karena itu, Mantan Pangkostrad ini menyayangkan kabar pemecatan dokter yang pernah merawatnya itu. Prabowo terkejut. Baginya, dokter Terawan telah menyelamatkan banyak nyawa dan memiliki prestasi.

Selengkapnya...

3. 6 Langkah Ketum MUI Selesaikan Polemik Puisi Sukmawati

Budayawati Sukmawati Soekarnoputri mengenakan kerudung berwarna oranye mencium tangan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin usai pertemuan dengan MUI di kantor MUI, Jakarta, Kamis (5/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Setiba di Gedung MUI, Sukmawati tampak mencium tangan Kiai Ma'ruf Amin. Pertemuan itu pun digelar selama satu jam.

Usai pertemuan, KH Ma'aruf Amin menyampaikan tentang puisi "Ibu Indonesia" yang menjadi polemik. Menurut Ma'ruf Amin, tak ada niatan dari Sukmawati untuk menghina Islam.

"Nah itu memang pada umumnya pikiran-pikiran kalangan seniman, budayawan yang biasanya mengekspresikan pikirannya itu secara bebas," kata Ma'ruf usai bertemu Sukmawati di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Kamis 5 April 2018.

Untuk itu, KH Ma'ruf Amin mengungkapkan akan melakukan sejumlah langkah untuk menyelesaikan kasus puisi kontroversial tersebut.

Langkah-langkah apa sajakah itu?

Selengkapnya...