Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tidak membantah adanya sinyal dua partai politik atau parpol yang akan bergabung untuk mendukung Joko Widodo atau Jokowi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Dia menyebut bersama ketua umum partai koalisi untuk terus koordinasi dan membagi tugas dalam melakukan lobi-lobi politik.
Baca Juga
"Iya kita sama-sama, seperti dengan ketua umum Para Golkar Pak Airlangga dengan Pak Romi, Pak Surya Paloh, Bang OSO, kita terus berdialog," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (8/4/2018).
Advertisement
"Sehingga kami membagi tugas bagian satu skuadron untuk rakyat, apa yang dilakukan Pak Romi bagian dari kerja bersama dan gotong-royong untuk Pak Jokowi," imbuh dia.
Hasto mengatakan, saat ini partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tengah berkomunikasi dengan partai yang belum menentukan arah koalisi. Rencananya PDIP mengunjungi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pada Selasa 10 April 2018.
"Ya nanti minggu depan pun kami PDIP akan datang ke PKB. Karena kami kemarin sudah bertemu dengan Bapak Muhaimin, kami lakukan dialog kami bahas soal narasi kepemimpinan ke depan untuk rakyat," papar dia.
Hasto menjelaskan pertemuan itu bukanlah bentuk untuk meminta Muhaimin untuk mengurungkan jadi calon wakil presiden atau cawapres Jokowi. Namun, untuk berkoordinasi mengenai Pilkada Jawa Timur (Jatim).
"Kami bicara Pilkada Jawa Timur, bicara masalah bangsa dan negara, Cak imin apapun beliau adalah ketua umum dari partai yang secara konsisten mendapat keprcayaan rakyat. Sehingga kekuatan PKB yang memberikan dukungan dan konsistensi itu yang diapresiasi oleh PDIP," jelas Hasto.
Â
2 Partai Bergabung
Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyebut mendapatkan sumber akan ada dua partai yang bergabung ke koalisi Jokowi pada bulan ini. Bahkan keduanya sudah mengadakan pembicaraan serius dengan Jokowi belum lama ini.
Sebagai teman koalisi, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengetahui dua partai tersebut. Meskipun dia memilih bungkam. "Ya tahu dong (2 parpol tersebut)," ucap Airlangga di Jakarta, Sabtu (7/4/2018).
Saat ditegaskan, 2 parpol yang dimaksud? Dia hanya menuturkan.
"Ya sama seperti yang disampaikan PPP. Kita ikutin saja," tutur Airlangga.
Diketahui, sebelum menyebut 2 partai, Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Romi mengaku sempat bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jombang.
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement