Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Idrus Marham memerintahkan Tenaga Ahli Menteri dan pejabat Kementerian Sosial untuk mengecek langsung kondisi dan memberikan bantuan kaki palsu kepada Muhammad Amin Syam, pelajar SD di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
"Besok (hari ini) tenaga ahli dan pejabat dari Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial sudah saya perintahkan terbang ke Luwu Utara guna memberikan bantuan kaki palsu," ungkap Idrus disela-sela kegiatan Bimbingan Orientasi Supervisor PKH di Hotel Grand Boutique, Gunung Sahari, Jakarta, Senin 9 April 2018.
Baca Juga
Idrus mengirim bantuan itu setelah mendengar ada video pelajar SD di Kabupaten Luwu Utara, yang meminta bantuan kaki palsu.
Advertisement
Idrus pun langsung memerintahkan untuk mengecek dan memberikan bantuan seperti yang diminta pelajar SD tersebut.
Selain bantuan kaki palsu, Mensos Idrus juga akan memberikan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) guna membantu perekonomian keluarganya.
"Semoga bantuan tersebut semakin membuat Amin bersemangat untuk bersekolah dan mengejar cita-citanya," imbuh Idrus dalam keterangan tertulis.
Video Amin yang berdurasi 00.59 detik tersebut diunggah oleh akun Instagram @bikinrame. Video tersebut juga disertai unggahan foto berisi surat tulisan tangan yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Minta ke Jokowi
Dalam surat tersebut tertera nama terang penulis yakni Muhammad Amin Syam. Ia mengaku bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikma dan bertempat tinggal di Desa Tolada, Kecamatan Malangke, Luwu Utara.
"Memohon kepada Bapak Presiden untuk memberikan saya sebuah kaki palsu karena kaki palsu saya terbuat dari kayu dan sudah tidak bisa saya pake karena sudah pendek," tulis Amin.
"Tolong Pak saya tidak minta sepeda, saya cuma minta kaki palsu agar saya bisa melanjutkan sekolah dan kelak bisa membahagiakan ibu saya," tambah dia.
Amin diketahui tinggal bersama sang Ibu di rumah saudara. Sementara sang Ayah ditulisnya pergi meninggalkan keluarga sedari Amin masih kecil lantaran malu dengan kondisi Amin.
Advertisement